Miliki Perpustakaan Buku Rumah


MEMILIKI perpustakaan buku di rumah adalah impian hampir semua keluarga, terutama pasangan rumah tangga yang baru menikah, atau belum lama menikah. Hal ini mungkin terdengar sok-sokan atau angkuh, tapi faktanya begitu. Walau begitu tak sedikit juga yang belum memiliki impian serupa. Bukan antipati pada tradisi literasi terutama aspek baca dan tulis. Bukan tidak suka dengan perpustakaan dan buku. Tapi karena memang belum memiliki impian untuk memiliki perpustakaan buku di rumah.

Alasan lain yang paling sering hadir biasanya karena tidak ada buku, toko buku untuk membeli buku cukup jauh, ruangan rumah tidak cukup, dan berbagai alasan lainnya. Di samping itu, tentu saja malas dan belum memahami urgensi dan pentingnya perpustakaan buku rumah. Memiliki perpustakaan buku di rumah adalah pintu besar bagi keluarga untuk memburu berbagai ilmu pengetahuan. Sebab dengan mudah bagi anggota keluarga untuk membaca buku sesuai seleranya, atau yang hendak diperdalamnya. 

Berbagai hal bisa ditekuni dari berbagai buku yang tersedia. Bahkan bila dalam keluarga ada yang tidak sempat menempuh pendidikan, dengan membaca banyak buku di perpustakaan  semacam ini akan menjadi keuntungan dan keunggulan tersendiri. Atau bila ada anggota keluarga yang hendak melanjutkan atau sedang melanjutkan pendidikan, membaca buku di perpustakaan rumah dapat menambah ilmu pengetahuannya bila dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki perpustakaan buku di rumahnya. Itu sederhananya. Sehingga memiliki perpustakaan menjadi mendesak untuk dimiliki.  

Bila kita ingin memiliki perpustakaan  buku di rumah kita maka beberapa hal berikut perlu diperhatikan, sehingga keberadaan perpustakaan buku semakin meningkatkan semangat kita dalam membaca buku, bahkan kelak bisa menjadi penulis buku. 

PERTAMA, perbanyak buku dalam beragam tema. Perpustakaan yang bagus adalah perpustakaan yang ketersediaan bukunya beragam tema. Sehingga di saat kita butuh atau hendak membaca tema tertentu, di perpustakaan sudah tersedia. Teknisnya, silahkan sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Sebagai permulaan hal ini tentu sangat berat. Tapi bila kita sudah memulainya, berikutnya bakal lebih ringan. Sederhana saja, uang rokoknya dialihkan saja untuk membeli buku. Toh rokok itu menimbulkan banyak penyakit kan? 

KEDUA, lokasi dan tata letak perpustakaan buku rumah yang tepat. Tapi perpustakaan yang baik tentu tak cukup hanya memiliki beragam tema atau judul buku. Tapi juga mesti berada pada lokasi yang tepat. Tata letaknya juga mesti yang apik. Alangkah bagusnya manakala perpustakaan buku rumah berada di ruang tamu. Baik salah satu sudutnya maupun semua sudutnya. Arahnya juga bebas saja. Senyamannnya kita saja. Asal mudah diakses dan menambah semangat kita dalam membaca. Di saat tamu berkunjung juga bisa melihat dengan nyaman bahkan bisa tertarik lalu ikut membaca buku. Manfaatnya pun semakin bergelombang dan menyebar ke mana-mana. 

KETIGA, letakan buku pada tempat yang tepat. Penempatan buku juga sangat menentukan kenyamanan perpustakaan rumah. Bila memungkinkan, silahkan tempatkan buku setema dalam satu baris khusus. Sehingga setiap tema punya kelompoknya sendiri. Saya sendiri di perpustakaan rumah menempatkan buku bertema motivasi dalam satu baris khusus. Buku bertema pendidikan, keagamaan, pemikiran, sosial-politik dan kebijakan publik, sejarah, sastra, kepenulisan dan sebagainya ditempatkan sesuai temanya masing-masing. 

KEEMPAT, sediakan kertas kosong yang khusus untuk masing-masing buku. Adanya kertas kosong pada setiap buku juga cukup menarik. Menyediakan bulpen yang bertinta ragam warna juga sudah sangat perlu. Mana tahu nanti ada pembahasan yang membutuhkan tindak lanjut, atau tema yang sesuai dengan kebutuhan kita saat itu. Jadi mesti ada kertas kosong dan bulpen berwarna. Sebab dengan begitu di saat kita membaca sebuah buku, bila menemukan hal menarik, asing atau kontroversi, kita bisa mencatatnya pada kertas kosong yang tersedia. Selain halamannya, kita juga bisa mencatat poin pentingnya. 

KELIMA, memastikan latar perpustakaan yang menarik. Ketertarikan kita untuk membaca dan betah di perpustakaan buku adalah karena latarnya menarik. Karena itu latar perpustakaan mesti yang berwarna dan tidak monoton. Mungkin sediakan juga bunga khusus atau pernak-pernik yang membuat kita nyaman membaca. Pernak-pernik ruangan ada banyak jenisnya. Bisa dalam bentuk bunga plastik, lukisan karton, kaligrafi, gambar pegunungan, foto pantai, gambar danau, ungkapan motivasi dan masih banyak lagi. 

KEENAM, pastikan perpustakaan bersih dan harum. Menyediakan sapu dan pengharum ruangan juga perlu. Suasana perpustakaan mesti bersih dan tidak kotor. Benda yang kotor dan tidak perlu jangan disimpan di perpustakaan rumah. Sebab hal ini sangat mengganggu suasana dan kenyamanan di saat membaca. Perpustakaan rumah yang rapih dan nyaman bukan karena rumahnya mewah dan luas, tapi karena penataan yang rapih dan telaten dalam menjaga kebersihannya. Kondisi semacam ini mesti dihadirkan di rumah kita agar membaca buku makin asyik dan bikin ketagihan seperti di saat mencumbui dia yang kita cinta.

Setiap kita tentu punya selera dan pengalaman masing-masing dalam hal ini. Suatu hal yang paling penting adalah bahwa sudah saatnya bagi kita memiliki perpustakaan buku di rumah kita. Semangat dan motivasi untuk memilikinya mesti dibangun secara terus menerus. Bila pun belum seideal yang di atas, minimal di rumah kita memiliki buku yang bisa kita baca kapan saja kita mau. Tapi bila sudah ada semangat dan motivasi bahkan tekad yang kuat, saya sangat percaya dan optimis kelak di setiap rumah kita sudah ada perpustakaan buku yang menarik dan nyaman bagi siapapun. 

Kuncinya adalah penataan dan pengelolaan. Ya asal penataannya lebih tertib dan pengelolaannya kudu telaten. Sehingga kita pun nyaman membaca dan ketagihan untuk nongkrong di perpustakaan buku rumah kita. Para tamu yang berkunjung pun merasa ada hal baru dan menarik bila berkunjung ke rumah kita. Kalau itu yang terjadi, ya kalau setiap keluarga memiliki tradisi baca dan setiap rumah memiliki perpustakaan buku, kita bisa membayangkan hadirnya perubahan besar dalan skala yang luas pada bangsa dan negara kita ke depan. Dan itu dimulai dari tradisi baca di lingkungan keluarga dan perpustakaan buku rumah kita. Ya basisnya adalah keluarga dan perpustakaan buku rumah. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penggiat Forum Penulis Persatuan Ummat Islam (PUI) dan Pengurus Pusat Rumah Produktif Indonesia (RPI)


Komentar

  1. Kereeen pak, saya juga punya perpustakaan mini di rumah saya. Seorang penulis itu senjatanya membaca. Tanpa membaca tulisan kita tak ada nilainya apa-apa. He he he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok. Sama-sama Bu. Terima kasih sudah berkunjung ke Blogku. Salam literasi!

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok