Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Setiap Bertemu Tokoh Mesti Jadi Buku!

Gambar
SUATU ketika saya mendapat kiriman komentar dari seorang tentang saya yang kerap foto bareng dengan banyak tokoh nasional, baik politisi maupun pengusaha juga tokoh lainnya. "Ah itu sekadar foto bareng, engga ada manfaatnya dan engga punya dampak apa-apa. Siapapun bisa begitu. Masa bertemu orang bisa ditulis dan menjadi buku?", tulisnya.   Bagi saya, ungkapan semacam ini bukan hinaan, tapi justru menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya. Sejak kecil saya termasuk yang terbiasa melihat para pejabat pemerintah. Terutama ketika ayah saya menjadi pengurus desa, termasuk saat sebelumnya menjadi Kepala Dusun dan Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).  Kelak ketika melanjutkan pendidikan di Lombok Barat, NTB dan Bandung, saya sudah terbiasa melihat dan berjabat tangan dengan para pejabat apapun. Bahkan saat mahasiswa saya beberapa kali mengundang mereka bila mengadakan kegiatan organisasi dan kemahasiswaan. Belakangan, saya sering satu panggung dengan para pejaba...

Acuhkan Hinaan, Biarkan Buku Berbicara!

Gambar
Alhamdulillah setiap perjuangan dan pengorbanan yang saya lalui selama ini tak mengkhianati hasil. Setelah melakukan proses dari wawancara dan penulisan hingga editing selama sebulan lebih, akhirnya buku biografi berjudul "ESTI ROYANI; Motivasi dan Pengalaman Hidup serta Liku-liku Meniti Karier" terbit juga, tepatnya Mei 2024 lalu.  Buku setebal 210 halaman ukuran 14 x 21 ini merupakan salah satu dari belasan buku biografi tokoh yang saya tulis selama satu dekade terakhir. Buku ini tepatnya adalah biografi seorang akademisi asal Kalimantan Timur, Esti Royani, yang saya tulis pada 14-28 Maret 2024 lalu. Seingat saya, saat itu momentum bulan Ramadhan tahun 2024.  Dalam beberapa bisikan, saya mendapat kabar bahwa ada saja orang yang mengatakan begini, "Ah itu mah bukan buku", "Walah sejak kapan dia bisa menulis semacam itu?", "Memang dia bisa mengenal tokoh ini itu dari mana?", "Orang kampung kok mengaku kenal tokoh ini itu, memang bisa?",...

Pipiet Senja; Penulis dan Pahlawan Literasi Indonesia

Gambar
NAMA aslinya Etty Hadiwati Arief, sementara nama penanya adalah Pipiet Senja. Sehingga ia pun dikenal di dunia kepenulisan tanah air hingga mancanegara sebagai Pipiet Senja. Ia lahir di Sumedang, Jawa Barat pada 16 Mei 1957 silam. Ia adalah putri sulung pasangan Mayor (Purn) Chb SM Arief, seorang pejuang kemerdekaan asal Cimahi, dengan Hj. Siti Hadijah. Pipiet Senja, demikian ia dikenal di dunia kepenulisan Indonesia bahkan luar negeri, memiliki lima orang adik, yaitu Eddy Rudiana Arief, Emmi Arief, Erry Arief, dan Enni Arief serta lima orang cucu.  Pipiet Senja menulis sejak 1975, saat usianya menginjak 18 tahun. Ia dikenal sebagai penulis yang sangat produktif. Ia juga dikenal sebagai novelis, penyair, cerpenis, dan penulis cerita anak. Tidak kurang ratusan novel telah digarapnya, baik dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Sunda.  Sepak Terjang dan Karya Tulis  Walaupun harus ditransfusi darah secara berkala seumur hidup karena penyakit kelainan darah bawaan, "Thallasem...

Menyicil Artikel Menjadi Buku

Gambar
Alhamdulillah puluhan artikel saya tentang Muhammadiyah atau berkaitan dengan Muhammadiyah diterbitkan menjadi buku. Begitulah cara saya menulis selama ini. Saya menyicil dari artikel pendek. Bukan menulis langsung menjadi buku. Dengan begitu, hambatan menulis tidak seberat bila saya langsung menulis satu naskah buku.  Itu jawaban sederhana saya atas pertanyaan sekaligus keheranan pembaca pada saya perihal buku saya yang selalu hadir setiap bulan, bahkan sering lebih dari satu buku. "Kok bisa ya menulis buku secepat itu?", "Masa iya bisa menulis buku secepat itu?", "Bagaimana cara memulainya biar jadi buku?", begitu pertanyaan mereka dan pertanyaan lainnya. Saya pernah menjadi anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Cirebon selama satu periode, bahkan lebih 2 tahun karena bencana Covid-19. Keaktifan saya di sini punya dampak baik pada giat saya untuk terus menulis setiap hari. Saya pun sering menulis tentang Mu...

Prabowo Subianto; Optimisme, Kepemimpinan dan Sepak Terjang

Gambar
Alhamdulillah menjelang satu tahun kepemimpinan Prabowo Subianto telah memberi dampak pada kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai sisi. Catatan kaki tentu saja tak sedikit, itu sangat wajar dan perlu didengar sebagai evaluasi dan masukan berharga untuk perbaikan ke depan. Justru suara kritik harus menjadi energi perbaikan.  Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu hingga saat ini, saya selalu memberi catatan atas berbagai langkah dan kebijakan Prabowo Subianto. Terhitung ada 100-lebih tulisan yang terpublikasi, 42 diantaranya saya masukkan ke dalam buku terbaru saya yang berjudul "Prabowo Subianto; Optimisme, Kepemimpinan dan Sepak Terjang" setebal 266 halaman.  Buku ini terdiri dari Tiga Bagian, Bagian I mengulas tentang komitmen, sikap dan langkah politik Prabowo Subianto; Bagian II mengulas tentang optimisme, kebijakan dan langkah tegas Prabowo Subianto dalam melawan korupsi; dan Bagian III mengulas tentang sepak terjang, langkah konkret dan diplomasi luar negeri Prabowo...

Jadilah Nahkoda yang Bertindak!

Gambar
PUA adalah sosok yang memilih jalan yang tak mampu dipilih oleh semua orang. Hal itu dilaluinya sejak masa kecil hingga kelak meninggal. Saat SD, SMP hingga SMA, Pua sudah memilih menjadi sosok pelajar yang giat dalam belajar dan berprestasi. Bahkan kerap menjadi bintang kelas juga bintang sekolah pada zamannya. Kelak setelah mendapatkan amanah sebagai guru di SDK Naga medio 1971-1974 pun, Pua sudah memilih jalan yang asing. Yaitu menjadi nahkoda perubahan!  Tidak cukup di situ, kelak ketika sudah menikah dan hidup bermasyarakat di Cereng, Pua memilih jalan itu kembali sebagai satu langkah yang lebih konkret. Dalam perspektif Salsabiela dalam bukunya “Art of Leadership”—Memimpin Itu Ada Seninya” (2021), Pua adalah sosok pemimpin yang memiliki aura kepemimpinan yaitu kaya gagasan dan menjadi teladan yang menjalankan gagasannya.   Baginya, menempuh pendidikan saja tak cukup, sebab ada kewajiban lanjutan yang mesti dijalani yaitu menjadi pelaku perubahan menuju kemajuan. Bai...

Jangan Lupa pada MBG Orang Kampung!

Gambar
SIAPA pun akrab dengan salah satu program makan bergizi gratis atau MBG yang diperuntukkan bagi pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Program ini merupakan salah satu program yang dijalankan oleh kabinet Merah - Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memenangkan Pilpres 2024 lalu.  Saya orang kampung dan memang asli kampung. Di kampung biasanya akrab dengan ubi, pisang dan jagung. Baik yang dimasak maupun yang dibakar. Biasanya dinikmati pada pagi atau sore hari, atau musim hujan tiba. Ayah saya atau Pua sangat akrab dengan tiga makanan khas orang kampung. Ketiganya merupakan makanan bergizi yang diperoleh secara gratis dari kebun milik sendiri.  Biasanya, tiga makanan bergizi tersebut ditemani oleh air gula merah atau gula putih. Atau ada juga yang menggunakan teh manis hangat, atau air kopi asli yang hangat dan manis. Bila ada tetangga yang bertemu atau sekedar acara kumpul keluarga, biasanya itulah makanan dan minuman rutin yan...

Anies Baswedan; Sepak Terjang dan Gagasannya

Gambar
BUNG Hatta adalah seorang tokoh sekaligus pendiri bangsa yang hebat bagi Indonesia. Ia adalah pemikir sekaligus penulis kenamaan yang berjasa besar pada perjalanan bangsa ini. Kita layak belajar padanya, pada giatnya dalam menjaga tradisi literasi terutama baca dan tulis, termasuk mewariskan gagasan dan karya tulis kepada kita. Saya sedang belajar padanya.  Terima kasih banyak saya sampaikan kepada Bang Anies Baswedan atas berkenan menerima buku saya setebal 200 halaman dan yang berjudul "Anies Baswedan; Pemimpin Ideal untuk Indonesia". Ucapan ini sengaja saya sampaikan di awal sebagai penegas bahwa buku ini hadir sebagai upaya sederhana  dalam menjaga tradisi apresiasi apa adanya.  Buku ini merupakan bunga rampai tulisan saya seputar sepak terjang Bang Anies Baswedan selama ini termasuk saat memimpin Jakarta serta gagasannya tentang banyak hal, termasuk yang disampaikan di berbagai forum. Tentu saja dalam bingkai kemampuan saya yang sangat lemah dan terbatas dalam menjan...

Jangan Lupa Tempat Pulang!

Gambar
Meninggalnya Pua bukan saja menimbulkan kedukaan bagi saya dan keluarga tapi juga bagi masyarakat Desa Golo Sengang, bahkan keluarga besar di berbagai daerah dan kota. Hal tersebut sangat wajar, karena Pua memiliki keluarga yang berada di berbagai tempat. Baik di Manggarai Barat maupun di luar Manggarai Barat seperti di NTB, Jawa dan sebagainya.  Salah satu nasehat Pua yang selalu saya ingat adalah ungkapan Pua yang cukup fenomenal pada zamannya, "Neka hemong beo Nana!" Ungkapan tersebut terjemahan ringannya adalah "Jangan lupa kampung Nak!" Ungkapan tersebut sangat pendek dan mungkin tak selalu dianggap penting. Tapi sejatinya, itu adalah ungkapan sangat penting dan layak dipahami.  Bila ditelisik, ungkapan tersebut punya banyak makna penting. Pertama, Pua mengingatkan agar kami anak-anak dan keturunannya selalu  mengingat dan tak melupakan kampung halaman tempat dilahirkan, yaitu kampung Cereng di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Bara...

Kuasa Uang dan Elite Bermental Dubuk

Gambar
Uang, uang dan uang. Itulah benda sekaligus alat tukar yang telah menjadi elemen penting bahkan sangat penting dalam perjalanan hidup umat manusia. Segala hal bisa diukur dan dibeli dengan uang. Kebutuhan hidup manusia dan kekayaan materi bisa ditukar dan dibeli dengan uang. Hendak menunaikan ibadah pun butuh uang tak sedikit. Betapa kuasanya uang.  Dalam aspek tertentu, elemen yang bisa menyatukan elite adalah uang. Buktinya, kita bisa menelisik kasus korupsi qouta haji, kasus korupsi di BUMN dan BUMD, kasus korupsi di PDAM di beberapa kota atau daerah, kasus proyek jalan dan infrastruktur di beberapa lokasi serta salam banyak kasus lainnya. Koruptor menyatu karena dan untuk uang.  Kita juga bisa melihat kasus dana hibah di beberapa tempat. Dana tersebut hanya berputar di kalangan elite dan menjadi bancakan elite. Kalau ada yang bicara demi masyarakat, itu bohong besar. Bagi elite, masyarakat adalah sampah. Untuk mengelabui, para elite itu sesekali memberi receh sisa ke segel...

Semakin Candu Menulis Biografi

Gambar
Alhamdulillah, salah satu buku biografi tokoh dari belasan buku biografi tokoh yang sudah saya tulis adalah biografi Pak Haji Lalu Pathul Bahri, Bupati Lombok Tengah 2025-2030. Awalnya hanya iseng, akhirnya membuahkan hasil. Lalu, semakin candu menulis buku biografi. Intinya, saya harus berani memulai dan melanjutkan apa yang sudah dimulai.   Mengapa saya menulis biografi tokoh? Pertanyaan semacam ini mirip dengan ratusan pertanyaan yang saya peroleh ketika mengisi berbagai acara kepenulisan terutama yang dilaksanakan secara online selama 10 tahun terkahir. Pertanyaannya terlihat sederhana dan mungkin ada juga yang menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.  Berdasarkan pemahaman dan pengalaman saya sendiri. Pertama, menulis biografi dapat memperkuat koneksi dan silaturahim dengan sang tokoh. Saya memiliki hubungan khusus dengan tokoh yang biografinya digarap. Hal ini dibangun dalam berbagai momentum, baik saat melakukan wawancara maupun pada kesempatan lainnya setelah bu...

Menulis Dulu, Baru Tidur Malam!

Gambar
BERBAGAI platform media telah hadir di hadapan kita bahkan melekat pada diri kita di setiap harinya. Dari hari ke hari bahkan dari detik ke detik, berbagai media tersebut menghiasai hari-hari kita. Hampir tak ada waktu yang berlalu begitu saja kecuali kita bersama dengan media, terutama yang dapat kita pegang dan baca yaitu handphone (HP).  Adanya media, apapun jenisnya, merupakan rangkaian anugerah yang kita saksikan terutama selama dua dekade terakhir. Kehadiran media sejatinya menjadi pemantik bagi kita membangun motivasi dan semangat dari dalam diri untuk menulis, minimal satu tulisan setiap hari. Misalnya, rutin menulis artikel sebelum tidur malam.  Itulah yang saya lakukan selama lima tahun terakhir, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Dulu awalnya saya hanya iseng, terutama ketika dunia dilanda bencana Covid-19. Namun belakangan, saya merasa dan menyadari  bahwa ini adalah pekerjaan penting. Untuk itu, saya mesti menulis setiap hari. Bahkan, saya tidak tidur mal...

Jadilah Lelaki yang Bertanggung Jawab!

Gambar
BAGI seorang suami atau ayah, fokus bekerja untuk istri dan anak adalah keniscayaan. Begitu juga untuk tanggungan atau kewajiban lainnya. Tak boleh kalah oleh lelah. Amanah tak boleh dianggap sepele dan remeh, mesti giat dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Laki-laki harus bertanggung jawab, jangan malas dan jangan cengeng. Mesti banyak berkorban!  Mengenai hal ini saya teringat pesan ayah saya atau yang akrab saya sapa Pua. Beliau pernah berpesan, "Istri dan anak adalah amanah yang sengaja Allah berikan kepada laki-laki, sebab Allah Maha Tahu bahwa laki-laki mampu menjalankan amanah itu. Bila pun tantangan muncul, itu pertanda Allah ingin agar laki-laki semakin kuat, kokoh dan bertanggung jawab". Pesan tersebut Pua sampaikan berkali-kali, terutama bila saya pulang libur ke kampung halaman di Cereng, Manggarai Barat, NTT. Bahkan nasehat tersebut juga beliau sampaikan ketika dulu, tahun 2012-2013 beliau menjenguk saya dan keluarga kecil saya di Cirebon, Jawa Barat. Saat itu beli...

Pua dan Tradisi Literasi Keluarga

Gambar
SALAH satu tema besar yang menjadi diskursus bangsa kita adalah tradisi literasi. Tradisi literasi pada dasarnya menyangkut berbagai hal, tapi literasi yang paling mendasar sekaligus akrab di telinga kita adalah baca dan tulis. Tentu bukan saja sebagai sebuah aktivitas, tapi aktivitas baca dan tulis yang punya dampak positif dan bermanfaat.  Walau bukan satu-satunya literasi, namun kita harus akui bahwa tradisi baca - tulis adalah literasi dasar dan kunci literasi itu sendiri. Dengan demikian, berbagai kalangan selalu mendengungkan pentingnya menjaga tradisi baca - tulis. Baik oleh pemerintah dan lembaga pendidikan maupun oleh para penggiat literasi termasuk para penulis di berbagai kota.  Konteks Pua dan Keluarga  Namanya Bapak Abdul Tahami. Beliau adalah ayah saya dan delapan saudara kandung saya lainnya. Saya dan keluarga besar akrab menyapanya dengan "Pua". Pua adalah panggilan akrab untuk sosok ayah di keluarga besar saya. Walaupun sapaan seperti ini sudah mulai jara...

Menulis Dulu, Baru Tidur Malam!

Gambar
BERBAGAI platform media telah hadir di hadapan kita bahkan melekat pada diri kita di setiap harinya. Dari hari ke hari bahkan dari detik ke detik, berbagai media tersebut menghiasai hari-hari kita. Hampir tak ada waktu yang berlalu begitu saja kecuali kita bersama dengan media, terutama yang dapat kita pegang dan baca yaitu handphone (HP).  Adanya media, apapun jenisnya, merupakan rangkaian anugerah yang kita saksikan terutama selama dua dekade terakhir. Kehadiran media sejatinya menjadi pemantik bagi kita membangun motivasi dan semangat dari dalam diri untuk menulis, minimal satu tulisan setiap hari. Misalnya, rutin menulis artikel sebelum tidur malam.  Itulah yang saya lakukan selama lima tahun terakhir, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Dulu awalnya saya hanya iseng, terutama ketika dunia dilanda bencana Covid-19. Namun belakangan, saya merasa dan menyadari  bahwa ini adalah pekerjaan penting. Untuk itu, saya mesti menulis setiap hari. Bahkan, saya tidak tidur mal...

Goreskan Pena, Cerahkan Dunia!

Gambar
SETIAP orang rerata akrab dengan aktivitas membaca dan menulis sejak kecil. Namun saat remaja dan dewasa tidak semua orang menekuni keduanya dengan serius dan sungguh-sungguh. Sehingga banyak orang yang mungkin bisa membaca tapi tidak aktif membaca. Tak sedikit yang bisa menulis tapi belum menjadikannya sebagai aktivitas rutin hingga menghasilkan karya tulis. Maka, sangat wajar bila hanya sedikit orang yang bisa membaca dan menulis sekaligus mampu menghasilkan karya tulis yang bisa dipublikasi dan dibaca oleh banyak pembaca di luar sana.  Bang Iwan Wahyudi, inspirator sekaligus sahabat saya dalam banyak aktivitas, menjadi salah satu dari sedikit orang yang bisa membaca dan menulis, bahkan mampu menghasilkan karya tulis yang layak dibaca oleh banyak orang. Bang Iwan, demikian saya menyapanya, memang bukan pakar dalam bidang tertentu, namun kemampuannya untuk menemukan ide dan mengelaborasi ide menjadi tulisan inspiratif, ia adalah ahlinya.  Saya berani mengatakan demikian karen...

50 Tahun Bang Tri Handhono

Gambar
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah karena mendapat kesempatan untuk mengenal dan berinteraksi dengan Pak Tri Handhono. Bang Tri, demikian akrab saya  menyapanya, merupakan sosok ayah hebat, kameraman handal Al Jazeera TV dan sahabat inspiratif. Ia gigih dalam menggapai sesuatu, peduli pada sesama serta profesional dalam menjalankan tugas-tugas profesi.  Setelah berinteraksi dengannya selama sekian waktu dan mendengar cerita beberapa koleganya, termasuk beberapa orang yang saya hubungi tanpa seizinnya, saya percaya bahwa Bang Tri adalah sosok yang layak dijadikan sumber inspirasi dan motivasi. Pengalaman dan rekam jejaknya yang berharga perlu disebar ke banyak orang melalui buku.     Tentang Buku Ini  Setelah melakukan proses wawancara, pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, lalu melakukan pendalaman dan penulisan, akhirnya penulisan buku ini selesai juga. Semuanya berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, selama dua bulan, se...

Korupsi Ugal-ugalan di Proyek Pembangunan Setda Kota Cirebon

Gambar
PROYEK pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Gedung Setda) Kota Cirebon mengalami masalah pelik. Gedung yang berlantai delapan ini menggunakan alokasi anggaran tiga tahun yaitu 2016, 2017, dan 2018, senilai Rp 86 miliar. Dalam perjalanannya, proyek ini diduga diwarnai tindakan melanggar hukum. Modus yang digunakan antara lain (1) mengurangi kualitas dan kuantitas material bangunan, (2) mencairkan dana tanpa prosedur yang benar, hingga (3) merekayasa laporan progres pembangunan meskipun pekerjaan belum selesai.  Pada 27 Agustus 2025, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon telah menetapkan enam tersangka yang ditahan di Rutan Kelas 1 Cirebon. Mereka adalah Budi Raharjo (mantan Kepala Dinas PUTR), Irawan Wahyono mantan Kadis PUTR yang kini masih menjabat Kadispora Kota Cirebon, Pungki Hertanto yang menjabat PPTK Dinas PUTR Kot Cirebon, Heri Mujiono yang pernah menjadi Konsultan Pengawas PT Bina Karya, R. Adam mantan Kepala Cabang PT Bina Karya, serta Fredian Rico Baskoro mantan Dirut PT Rivom...

Doa Spesial untuk Dua Sosok Spesial

Gambar
INI tentang dua sosok hebat dalam kehidupan saya. Mereka bukan orangtua kandung, tapi seperti orang tua kandung. Mereka bukan adik kandung Bapak saya dan bukan kandung Ibu saya. Tapi perhatian dan kasih sayang mereka saat saya kecil sangat saya rasakan. Bahkan benar-benar saya rasakan hingga saat ini.  Kalau pulang ke kampung di Manggarai Barat, NTT, saya selalu berupaya untuk silaturahim, walau hanya beberapa menit. Dari keduanya saya selalu mendapat doa dan motivasi. Bahkan selalu siap menjadi pendengar setia bila bercerita panjang lebar. Sesekali mereka berbagi tawa dan senyuman. Bikin saya lega.  Bapak dan Mama Koe adalah keluarga dekat Ayah dan Ibu saya sejak kecil. Saat di kampung, mereka bukan saja dekat secara fisik, tapi secara psikologis. Bila Bapa Koe suka berbincang dan bercanda berjam-jam dengan Ayah, sementara Mama Koe berbincang dan bercanda berjam-jam dengan Ibu.  Saya banyak mengenal para leluhur dan cerita tentang tanah ulayat juga tentang masa lalu juga...