Setiap Bertemu Tokoh Mesti Jadi Buku!

SUATU ketika saya mendapat kiriman komentar dari seorang tentang saya yang kerap foto bareng dengan banyak tokoh nasional, baik politisi maupun pengusaha juga tokoh lainnya. "Ah itu sekadar foto bareng, engga ada manfaatnya dan engga punya dampak apa-apa. Siapapun bisa begitu. Masa bertemu orang bisa ditulis dan menjadi buku?", tulisnya. Bagi saya, ungkapan semacam ini bukan hinaan, tapi justru menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya. Sejak kecil saya termasuk yang terbiasa melihat para pejabat pemerintah. Terutama ketika ayah saya menjadi pengurus desa, termasuk saat sebelumnya menjadi Kepala Dusun dan Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Kelak ketika melanjutkan pendidikan di Lombok Barat, NTB dan Bandung, saya sudah terbiasa melihat dan berjabat tangan dengan para pejabat apapun. Bahkan saat mahasiswa saya beberapa kali mengundang mereka bila mengadakan kegiatan organisasi dan kemahasiswaan. Belakangan, saya sering satu panggung dengan para pejaba...