Menulis Dulu, Baru Tidur Malam!


BERBAGAI platform media telah hadir di hadapan kita bahkan melekat pada diri kita di setiap harinya. Dari hari ke hari bahkan dari detik ke detik, berbagai media tersebut menghiasai hari-hari kita. Hampir tak ada waktu yang berlalu begitu saja kecuali kita bersama dengan media, terutama yang dapat kita pegang dan baca yaitu handphone (HP). 

Adanya media, apapun jenisnya, merupakan rangkaian anugerah yang kita saksikan terutama selama dua dekade terakhir. Kehadiran media sejatinya menjadi pemantik bagi kita membangun motivasi dan semangat dari dalam diri untuk menulis, minimal satu tulisan setiap hari. Misalnya, rutin menulis artikel sebelum tidur malam. 

Itulah yang saya lakukan selama lima tahun terakhir, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Dulu awalnya saya hanya iseng, terutama ketika dunia dilanda bencana Covid-19. Namun belakangan, saya merasa dan menyadari  bahwa ini adalah pekerjaan penting. Untuk itu, saya mesti menulis setiap hari. Bahkan, saya tidak tidur malam kecuali sudah menulis. 

Mengapa saya mesti menulis sebelum istirahat malam? Pertama, warisan atau karya terakhir. Tidur adalah mati kecil. Pada saat saya tidur, saya tak tahu apakah saya benar-benar tidur. Bahkan saya juga tidak tahu kalau ajal kematian saya justru tiba pada saat saya lagi tidur. Maka menulis sebelum tidur adalah upaya menyiapkan warisan tulisan. 

Kedua, memanfaatkan media. Dengan rutin menulis setiap hari, termasuk sebelum tidur malam, saya ingin memanfaatkan media yang ada sebaik mungkin. Bila dulu saya kesulitan untuk memanfaatkan media, karena memang belum ada atau paling tidak belum mampu menggunakannya, maka saat ini saya sudah punya dan bisa menggunakannya dengan baik. 

Ketiga, mengikat ide. Saya termasuk orang yang bila malam hari lebih tenang dan lebih nyaman untuk menulis. Sebab ada saja ide yang muncul. Bila ide yang muncul dibiarkan berlalu begitu saja, maka saya kehilangan anugerah terbesar dari Allah. Ide itu bagai barang tambang, ia sangat mahal. Bila saya tak mengikatnya maka saya kehilangan. 

Keinginan untuk menulis setiap hari termasuk menulis sebelum tidur malam adalah satu tantangan yang sangat berat. Tapi saya, seperti juga pembaca di luar sana, sudah berjanji pada diri saya sendiri agar saya menulis setiap hari terutama menulis sebelum tidur malam. Saya harus berupaya sekuat tenaga dan sungguh-sungguh agar punya karya tulis. 

Seingat saya, ada banyak tulisan saya yang dibaca oleh banyak kalangan. Rerata saya tulis menjelang tidur malam. Walau sudah dibayang-bayangi rasa kantuk yang sangat, saya paksa, sehingga jadi tulisan. Saya tidak bakal tidur sebelum menghasilkan minimal satu tulisan. Saya harus manfaatkan HP saya untuk menulis dan mempublikasi tulisan. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Never Give Up, Keep Fight!" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Anatomi dan Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Qur’an