50 Tahun Bang Tri Handhono
Setelah berinteraksi dengannya selama sekian waktu dan mendengar cerita beberapa koleganya, termasuk beberapa orang yang saya hubungi tanpa seizinnya, saya percaya bahwa Bang Tri adalah sosok yang layak dijadikan sumber inspirasi dan motivasi. Pengalaman dan rekam jejaknya yang berharga perlu disebar ke banyak orang melalui buku.
Tentang Buku Ini
Setelah melakukan proses wawancara, pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, lalu melakukan pendalaman dan penulisan, akhirnya penulisan buku ini selesai juga. Semuanya berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, selama dua bulan, sejak 15 Mei hingga 15 Juli 2025.
Buku yang berjudul “Lensa Hidup” dan setebal 160 halaman ini terdiri dari III Bab, yaitu Bab I berisi Profil Singkat dan Latar Keluarga: kelahiran dan keluarga, kondisi ekonomi keluarga, pengalaman berkesan masa kecil, kebiasaan unik orangtua, di balik cita-cita masa kecil, pengalaman pendidikan, pelabuhan hati dan bunga-bunga cinta, buah hati, pengalung mahkota surga, dan meninggalnya sosok hebat.
Bab II berisi Jejak Organisasi dan Karier: menjadi aktivis mahasiswa, jatuh cinta pada media, bergabung ke Al Jazeera, kenangan saat meliput di HUT Kopassus, dan meliput di berbagai kota dan negara.
Bab III berisi Spirit dan Kunci Sukses: motivasi untuk sukses nasehat dan motivasi dari papa, bimbingan dan nasehat dari mama, menjaga idealisme dan stamina, mereka yang berjasa, kesan dan pesan dari anak dan kolega, pesan cinta untuk istri dan anak, motivasi untuk kolega dan jurnalis muda, keterampilan untuk jurnalis dan persiapan meliput di daerah konflik.
Buku terbitan Haura Utama (2025) ini pada dasarnya bukanlah biografi. Saya lebih suka menyebutnya sebagai puzzle kecil dari puzzle besar yang melingkupi Bang Tri dari segala aspeknya. Sebab saya hanya mengungkap sebagian sisi dari sosok yang akrab dengan banyak kalangan ini. Ada banyak hal yang belum diungkap tentang ayah tiga anak ini. Ada baiknya, kelak ada buku khusus yang mengulasnya secara lebih detail, apa adanya.
Berita baiknya, buku ini hadir pada momentum Bang Tri berusia 50 tahun, tepat pada Sabtu 13 September 2025. Bang Tri lahir di Jakarta pada 13 September 1975 silam. Selain sebagai wujud syukur kepada Allah atas nikmat usia, buku ini hadir sebagai hadiah sekaligus kenangan indah bagi siapapun yang mendoakan, mendukung dan menopang Bang Tri selama ini.
Buku ini juga menjadi salah satu dari buku yang saya hadirkan pada momentum saya berusia 42 tahun. Kebetulan saya menulis belasan buku pada momentum ulang tahun kelahiran saya yang pada 8 Agustus 2025 genap 42 tahun, sebagai wujud syukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan kepada saya selama ini. Saya ingin agar setiap momentum selalu ada buku baru yang saya hadirkan. Salah satunya adalah buku yang ada di tangan pembaca saat ini.
Terima Kasih
Saya layak menyampaikan terima kasih banyak kepada Bang Tri yang berkenan merestui dan mendukung ikhtiar saya untuk menulis buku ini. Bagi saya ini adalah kepercayaan dan apresiasi yang sangat genial pada apa yang saya tekuni selama ini, yang bukan saja membuat saya terharu tapi juga bangga, yaitu dunia literasi khususnya kepenulisan.
Bila selama berinteraksi ada hal-hal yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Saya berharap bimbingan dan nasihat terbaik dari Bang Tri kepada saya tetap dan terus mengalir. Semoga kerja sama dan kolaborasi dalam banyak hal dapat kita lanjutkan di masa-masa yang akan datang!
Selanjutnya, kepada siapapun yang telah mendoakan, mendukung dan memotivasi saya selama ini, terutama dalam bergiat di dunia kepenulisan atau literasi dan konsen saya untuk menulis buku terutama buku biografi tokoh dan berbagai opini seputar isu sosial dan politik di berbagai media massa dan media online, saya doakan semoga seluruh jasa baiknya mendapat keberkahan dan balasan dari Allah!
Secara khusus, kepada keluarga besar di berbagai kota dan keluarga kecil saya seperti istri saya Eni Suhaeni dan anak-anak saya Azka Syakira, Bukhari Muhtadin, Aisyah Humaira dan Arsyila Qonita yang telah banyak berkorban dan mengikhlaskan seluruh waktunya untuk menemani saya selama ini, termasuk untuk menuntaskan banyak naskah artikel dan buku. Semoga semuanya dalam keberkahan dan cinta-Nya!
“Tiada gading yang tak retak”, saya pun demikian. Dalam penulisan buku ini, saya tak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam banyak sisinya. Semua itu saya jadikan sebagai media belajar untuk berbenah dan perbaikan buku ini termasuk untuk buku-buku baru di masa mendatang.
Mudah-mudahan setiap doa yang kita panjatkan Allah kabulkan dan setiap tulisan terutama buku, lebih khusus lagi buku ini, menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya kepada saya sebagai penulis, Bang Tri dan keluarga serta siapapun yang mengambil manfaat buku ini. Akhirnya, selamat membaca, temukan inspirasi terbaik! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku “Lenasa Hidup; Inspirasi dan Pengalaman Tri Handhono Kameraman Al-Jazeera TV ”

Komentar
Posting Komentar