Jangan Lupa Tempat Pulang!
Salah satu nasehat Pua yang selalu saya ingat adalah ungkapan Pua yang cukup fenomenal pada zamannya, "Neka hemong beo Nana!" Ungkapan tersebut terjemahan ringannya adalah "Jangan lupa kampung Nak!" Ungkapan tersebut sangat pendek dan mungkin tak selalu dianggap penting. Tapi sejatinya, itu adalah ungkapan sangat penting dan layak dipahami.
Bila ditelisik, ungkapan tersebut punya banyak makna penting. Pertama, Pua mengingatkan agar kami anak-anak dan keturunannya selalu mengingat dan tak melupakan kampung halaman tempat dilahirkan, yaitu kampung Cereng di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur atau NTT.
Pua hendak mengingatkan kepada kami anak-anaknya, juga keturunannya bahwa kampung halaman bukan saja tempat dilahirkan, tapi juga tempat menanam nilai-nilai kebaikan dan kebaikan itu sendiri. Mencintai kampung halaman memang tidak selalu mesti berdiam di kampung halaman, tapi melupakan kampung halaman bukanlah kebaikan.
Hal ini sangat wajar sebab Pua adalah salah satu tokoh muda pada zamannya, tokoh masyarakat dan pernah memimpin Golo Sengang sebagai kepala desa periode persiapan dan awal-awal defenitif. Pua ingin agar peran-peran Pua selama hidup dilanjutkan. Tidak selalu bermakna menjadi pejabat tertentu, tapi turut memajukannya.
Kedua, Pua mengingatkan agar kami anak-anak dan keturunannya benar-benar mengingat kampung halaman yang sesungguhnya, yang sifatnya kekal nan abadi, yaitu kampung akhirat. Pua hendak menegaskan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Walau demikian, ini adalah tempat menanam kebaikan sebagai bekal kehidupan di akhirat.
Pua ingin agar perjalanan di dunia yang sesaat ini benar-benar diisi dengan kebaikan dan berupaya semaksimal mungkin untuk menjauhkan keburukan atau perbuatan yang tak pantas. Pua ingin agar kebaikan-kebaikan yang dilakukan berorientasi jangka panjang. Bukan saja kebahagiaan di dunia tapi juga di akhirat. Kuncinya selalu mengingat akhirat!
"Jangan lupa kampung Nak!" bisa juga berarti "Jangan lupa tempat pulang!" Tempat pulang kita dalam kehidupan ini ada dua yaitu tempat kita dilahirkan dan tempat kita di kehidupan selanjutnya. Bila hendak menuju ke surga, maka kuncinya adalah menjalankan ibadah dan amal kebaikan pada sesama. Terima kasih banyak untuk Pua yang telah mengingatkan! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Lensa Hidup"
Komentar
Posting Komentar