Mari Kembali ke Minuman Herbal!
Secara khusus, rempah-rempah yang terdapat di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga sangat wajar bila berbagai negara Eropa pada sekian abad silam datang menguasainya untuk kepentingan sehari-hari dan perdagangan global. Bagaimana pun, rempah-rempah di Indonesia sangat khas dan benar-benar enak untuk dinikmati. Tak sedikit diantaranya yang menjadi minuman yang dikenal dengan minuman herbal. Resep minuman herbal biasanya diolah secara tradisional dan turun temurun berdasarkan resep nenek moyang dan adat istiadat atau kebiasaan masing-masing daerah.
Minuman herbal sendiri berasal dari alam atau merupakan hasil racikan dari tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan alami, sehingga jauh dari pengaruh zat kimia dan minuman buatan yang sedikit banyak berdampak negatif atau buruk bagi kesehatan tubuh peminumnya. Efek samping yang dirasakan setelah meminum minuman herbal jauh berbeda dengan minuman yang mengandung zat tertentu yang non alami seperti minuman herbal. Ini merupakan anugerah Allah yang layak kita syukuri sebagai bangsa yang secara alami mendapatkan nikmat rempah yang sangat kaya.
Di Indonesia terdapat banyak jenis minuman herbal atau minimal alami yang bisa kita temukan di banyak tempat di berbagai kota di Indonesia. Misalnya (1) wedang jahe. Wedang jenis ini dibuat secara sederhana seperti air yang dimasak bersama gula kelapa dan jahe yang dikupas, lalu dibakar atau bisa juga digeprek atau dimemarkan. Dengan berkembangnya pengetahuan kesehatan, wedang jahe bermetamorfosis menjadi wedang jahe rempah dengan bahan seperti jahe, serai, kayu manis, kapulaga, kunyit, cengkeh, asam, daun pandan, vanilla, gula aren, air putih. Minuman ini sangat cocok bagi para pekerja keras, terkena masuk angin dan kelelahan.
Kemudian ada juga (2) Bandrek. Minuman yang serupa dengan wedang jahe ini memiliki bahan utama jahe dan serutan kepala untuk isinya. Bandrek umumnya dijumpai sebagai minuman penghangat badan yang bisa dikonsumsi masyarakat pegunungan. Nah, selain sebagai panas badan, bandrek juga memperkuat sistem kekebalan, sistem antioksidan, dan anti mikroba dari bahan-bahan rempahnya. Adapun bahan-bahannya adalah gula merah, jahe, cengkeh kering, kayu manis, kapulaga, daging kelapa, haram, daun pandan dan air putih. Cara mengelola bahan-bahan ini dapat kita baca di berbagai buku, jurnal dan artikel di media online.
Selanjutnya, (3) Wedang Uwuh. Minuman ini merupakan minuman herbal produk Niroga. Minuman ini sudah mulai diperkenalkan sejak lama dan beberapa waktu belakangan ini di berbagai kota, terutama di beberapa kota di Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Adapun bahan-bahannya adalah daun pala, daun cengkeh, tangkai cengkeh, kayu secang, jahe dan air putih. Minuman ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, mengobati masuk angin dan memperkuat stamina, termasuk melancarkan peredaran darah. Adapun jenis produk Niroga yang kini dipasarkan oleh para penjual di berbagai tempat adalah Galanga, Santoriza, Wedang Uwuh, Longa, Areca Wedok, Areca Lanang, Slimming Hat (pelangsing), STMJ Rempah, Jahe Susu, dan Es Teh Kombucha.
Saya sendiri selain rutin minum wedang jahe dan bandrek, belakangan ini sudah rutin minum Wedang Uwuh dan Jahe Susu. Bagaimana pun, setiap hari saya aktif menulis sekaligus membaca ratusan halaman berbagai naskah buku dan artikel. Aktivitas semacam ini tentu menghabiskan banyak waktu dan menguras banyak tenaga. Dengan rutin minum Wedang Uwuh dan Jahe Susu (yang dipadukan dari jahe merah, susu kental manis dan rempah) membuat tenaga saya terjaga, sehingga aktivitas saya semakin lancar dan membuahkan hasil yang lebih produktif: semakin banyak buku dan artikel yang tuntas ditulis dan dibaca di setiap harinya.
Bagi siapapun di luar sana, saya sarankan agar segera minum Wedang Uwuh dan Jahe Susu juga produk dari Niroga lainnya seperti yang saya sebutkan di atas. Selain minuman alami yang menyehatkan, minuman semacam ini juga bikin segar berdaya. Menikmati minuman herbal semacam ini bukan saja berdampak pada kesehatan kita yang terus terjaga dan menambah daya tahan tubuh, tapi juga sebagai penghargaan terhadap warisan para leluhur sekaligus tanda syukur kita kepada Allah atas berbagai anugerah alami yang kita peroleh selama ini. Akhirnya, mari menjaga kesehatan tubuh dengan kembali ke minuman herbal! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis 60-an Judul Buku dan Editor Ratusan Buku
Komentar
Posting Komentar