Optimisme Jawa Barat Menangkan Anies Baswedan


CALON presiden nomor urut 01 kembali berkampanye di Jawa Barat, tepatnya di lapangan Jayaraga, Tarogong, Garut, pada Kamis 8 Februari 2024. Capres nomor 01 Anies Baswedan hadir di hadapan sekira 50-an ribu lebih simpatisan dan relawan didampingi para petinggi partai pengusung: PKS, PKB dan NasDem. Hadir pula beberapa tokoh lintas latar belakang seperti aktivis ormas keagamaan, ulama, seniman, budayawan, akademisi, kalangan muda, petani, pedagang kaki lima, buruh, dokter, perawat, bidan dan emak-emak. 

Pada kesempatan ini Bang Anies, demikian ia kerap disapa, menyampaikan bahwa gelombang perubahan dari Garut berdampak besar bagi perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Menurutnya, masyarakat Garut yang terdiri dari 42 Kecamatan sekaligus kabupeten sekitarnya seperti Tasikmalaya dan Ciamis adalah masyarakat yang harga dirinya tidak bisa dibeli oleh rupiah dan oleh materi apapun. Mereka adalah masyarakat yang bermoral dan kekuatan penentu terwujudnya perubahan bangsa di masa yang akan datang. 

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyinggung massa bayaran mulai meleleh, dan pendukung dirinya merupakan massa yang bekerja dengan perjuangan tanpa bayaran. "Kalau nanti ada yang datang bawa iming-iming, apakah akan berubah? Saya yakin bapak-ibu di sini pejuang semua, tidak bisa dibeli dengan uang. Tadi lihat sendiri, saya bersyukur bahwa ini gerakan perubahan yang benar-benar pejuang yang mereka bekerja, mereka berkarya secara swadaya," tegasnya di hadapan puluhan ribu peserta yang diliput para awak media baik elektronik maupun cetak juga online. 

Putra Jawa Barat kelahiran Kuningan 7 Mei 1969 ini juga menjelaskan, ada sejumlah pihak yang tidak menginginkan perubahan, karena sudah terlalu nyaman dengan sistem negara yang tidak adil. Masyarakat Indonesia sejatinya membutuhkan pembenahan atau perbaikan dalam sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi; namun masih saja tergoda oleh iming-iming dan janji-janji seperti yang sudah berlangsung beberapa tahun belakangan ini. "Ada yang takut dengan perubahan. Mereka menakut-nakuti, katanya kalau Anies-Muhaimin (AMIN) menang bantuan sosial (bansos) dihentikan. Padahal bukan begitu faktanya, justru bansos ditingkatkan," tegas mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 ini.  

Capres dari Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini kembali menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Garut yang telah ikhlas menyatu dalam barisan perubahan. Bagaimana pun perubahan hanya dicapai manakala adanya soliditas semua elemen, termasuk melalui proses pilpres yang mesti dimenangkan. Baginya, keterlibatan semua elemen pada gerakan perubahan merupakan energi dan kunci penting tercapainya perubahan untuk wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kuncinya adalah soliditas dan komitmen pada perubahan sehingga meraih kemenangan pada pilpres 14 Februari 2024. 

Bang Anies menegaskan bahwa masyarakat Jawa Barat merupakan masyarakat yang potensial. Secara khusus masyarakat Garut memiliki potensi yang signifikan. Tak sedikit penggiat media dan ekonomi kreatif yang berasal dari Garut. Namun potensi semacam itu butuh penguatan dari sektor kebijakan pemerintah. Sehingga berbagai kegiatan dan usaha termasuk yang dilakoni generasi muda berdampak pada majunya ekonomi kreatif dan pendidikan manusia yang lebih berkualitas. Dengan demikian, segala kreatifitas masyarakat terutama kalangan muda semakin maju dan mendongkrak kemajuan ekonomi nasional. 

Masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang senyawa dengan gerakan perubahan. Masyarakatnya cerdas dan apik dalam menentukan masa depan bangsa, termasuk dalam menentukan pemimpin atau presiden Indonesia ke depan. Jumlah penduduk dan pemilih Jawa Barat paling besar di bandingkan berbagai propinsi di pulau Jawa dan luar Jawa. Maknanya, bila AMIN menang di Kota Intan dan Jawa Barat maka kemungkinan besar AMIN bakal menang pada pilpres 2024. Dengan demikian semangat perubahan yang muncul dari Garut dan Jawa Barat perlu ditularkan ke berbagai tempat di seluruh Indonesia untuk mencapai adil dan makmur bagi semua. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Anies Baswedan; Pemimpin Ideal untuk Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok