PERGURUAN TINGGI KELAS DUNIA, DARI MUHAMMADIYAH UNTUK PERADABAN UMAT MANUSIA
Muhammadiyah memang selalu menghadirkan kejutan membanggakan dan prestasi yang menggembiraan. Tanpa pidato revolusi mental dan rahmat agama di berbagai panggung beragam latar pun Muhammadiyah tetap bisa melakukan lakon berkelas dunia dan mendunia. Mental persyarikatan Muhammadiyah memang sangat revolutif, lebih dari sekadar semangat pidato dan pamer citra. Karena Muhammadiyah tak suka pamer diksi bombastis dan terlihat wah, sebab fokusnya hanya mengabdi dan berkontribusi.
Prestasi dan perubahan revolusioner memang hanya bisa dilakukan oleh organisasi manusia berkelas di atas rata-rata. Tidak bisa dilakukan oleh organisasi yang terjebak pada sistem oligarki dan nepotis. Muhammadiyah sangat menghindari lakon organisasi atau persyarikatan semacam itu. Sebab selain merusak visi-misi persyarikatan, hal semacam itu bisa menghambat regenerasi dan terhambatnya gagasan-gagasan jenial dan kreatifitas serta inovasi kelembagaan.
Tokohnya, semisal Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA, dituduh dan difitnah radikal oleh segerombolan "teroris dungu" yang entah lahir dari rahim organisasi sempalan apa, Muhammadiyah malah meraih penghargaan yang bernyawa peradaban global. Hal ini ditandai dengan berbagai prestasi tingkat dunia yang ditorehkan dan diraih Muhammadiyah. Kali ini perguruan tinggi Muhammadiyah masuk kategori perguruan tinggi Islam terbaik dunia yang membanggakan. Bukan ngasal mendapat label terbaik gegara tim asesor dan penelitinya dibayar, tapi memang kualitas lembaga pendidikannya sangat diperhitungkan di level dunia dan mendunia.
Kini 3 perguruan tinggi Muhammadiyah masuk kategori 10 perguruan tinggi Islam terbaik dunia. Perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)-Jawa Timur, Universitas Muhammadiyah Yogjakarta (UMY)-Daerah Istimewa Yogjakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)-Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati posisi nomor satu di dalam daftar 2021 Top Islamic Universities versi UniRank yang dirilis pada Rabu (18/2/2021).
Bila UMM berada pada posisi terbaik pertama dunia, maka Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masing-masing menduduki urutan keempat dan kedelapan. Adapun untuk posisi kedua, ketiga, dan kelima berurutan diduduki University of Science and Technology dari Iran, Cairo University dari Mesir, dan Umm Al-Qura University dari Arab Saudi. Tiga kampus ini dalam konteks pendidikan global selama ini sangat terkenal dan disegani, sebab alumninya tersebar di seluruh dunia.
Sementara itu untuk peringkat keenam dan ketujuh ditempati Shahid Beheshti University of Medical Sciences dari Iran dan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia. Sementara itu, untuk Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Islam Indonesia (UII) berurutan di daftar kesembilan dan kesepuluh. Adapun peringkat kesebelas ditempati University of the Punjab dari Pakistan.
UniRank sendiri adalah lembaga pembuat rangking perguruan tinggi internasional yang setiap tahun merilis survei perguruan tinggi terbaik di dunia. Lembaga ini berbasis di Sydney, Australia. Dikutip dari laman resmi www.4icu.org, daftar kampus Islam terbaik merujuk tiga faktor. Pertama, diakreditasi oleh organisasi terkait pendidikan tinggi yang sesuai di setiap negara. Kedua, menawarkan setidaknya gelar sarjana empat tahun, atau gelar pascasarjana (magister dan doktoral). Ketiga, memberikan kursus terutama dalam format pendidikan tradisional, tatap muka, dan nonjarak jauh
Muhammadiyah berkali-kali menghadirkan rahmat bagi alam bukan pada skala teori dan diksi semata. Muhammadiyah mengutamakan tindakan nyata alias amal praktis daripada sekadar berkata-kata. Hadirnya Amal Usaha Muhammadiyah atau AUM seperti perguruan tinggi adalah contoh ril betapa rahmat yang Muhammadiyah pahami bukan sesumbar di berbagai podium atau mimbar. Rahmat yang paling jenial adalah menghadirkan karya dan prestasi dengan kualitas terbaik. Sebab dengan begitu, siapapun merasakan betapa Muhammadiyah memang selalu hadir dan fokus menghadirkan lakon nyata.
Dan, itulah yang dilakukan dan diperankan oleh Muhammadiyah selama ini. Bukan sibuk mengemis pada penguasa atau kekuasaan demi mendapatkan pundi-pundi tertentu. Prestasi sekaligus penghargaan semacam di atas pun sangat wajar bila menjadi berita yang masif di berbagai media massa dan media online. Muhammadiyah seakan-akan menegaskan dirinya secara terbuka bagi seluruh penghuni bumi bahwa Muhammadiyah adalah organisasi massa Islam terbesar dan terkaya di dunia, yang fokus mengabdi dan berkontribusi bagi peradaban umat manusia. Tak ada keluh dan tak ada lelah. Sebab semuanya dilakoni dalam bingkai Lillah.
Apa yang ditorehkan Muhammadiyah adalah sebuah mata air keteladanan bahkan keteladanan itu sendiri. Muhammadiyah secara nyata mengajak siapapun agar tidak berbasa-basi dengan diksi dan citra. Lebih baik fokus melakukan sesesuatu yang dapat dinikmati manfaat dan dampaknya oleh umat manusia lintas latar belakang dan peradaban. Islam Berkemajuan yang beberapa tahun terakhir menjadi tagline Muhammadiyah tidak bermakna menghadirkan agama baru. Justru Muhammadiyah hendak menegaskan agar Islam dipahami dan diejahwantahkan pada aksi-aksi sosial yang memajukan. Termasuk dalam bentuk lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi yang berkualitas.
Kita mestinya merasa malu gegara belum melakukan apa-apa bagi kepentingan umat manusia tapi malah sibuk mengejar pundi-pundi anggaran negara dalam beragam cara dan pola. Kita mestinya aktif belajar pada Muhammadiyah tentang konsep memajukan organisasi dan menggerakkan seluruh elemen di dalamnya untuk melakukan hal-hal besar dan bermanfaat bagi kemajuan peradaban umat manusia. Apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah wujud cinta pada negara dengan tujuan konstitusionalnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan sekadar satu bangsa, tapi untuk seluruh bangsa.
Kita, apapun organisasi dan latar belakang kita, mestinya berterima kasih kepada Muhammadiyah yang tidak menjadi beban negara, malah turut menghilangkan beban negara dengan menghadirkan berbagai prestasi dan kontribusi nyata. Sebuah keteladanan yang bukan saja beradab tapi juga layak diteledani. Terima kasih banyak Muhammadiyah atas seluruh keteladanannya dalam mencicil kemajuan sebagai wujud kontribusi radikal bagi kemajuan peradaban umat manusia, termasuk di Indonesia. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Melahirkan Generasi Unggul"
Komentar
Posting Komentar