SALESMAN TOYOTA JADI WALIKOTA
Alhamdulillah selama masa pandemi Covid-19 ini saya mendapat kepercayaan dari puluhan tokoh, baik akademisi dan politisi maupun penggiat lintas kota untuk menjadi pembaca naskah buku mereka dalam beragam tema. Untuk beberapa buku saya menerima bahan baku naskah, sehingga saya tinggal bagian membaca dan mengedit naskah kecil-kecilan. Sementara beberapa buku, saya sendiri yang menulisnya berdasarkan keinginan para tokoh masing-masing. Dan ada juga yang saya tulis berdasarkan selera saya sendiri.
Selain memberi masukan dan saran secara langsung dalam bentuk konten pada naskah buku, saya juga mendapatkan berbagai pengetahuan dan wawasan baru dari berbagai naskah. Secara khusus untuk naskah buku yang benar-benar saya garap sendiri atau saya sendiri yang menulisnya, saya benar-benar belajar dari situ. Belajar menemukan inspirasi dan menarasikannya kembali. Aktivitas semacam ini benar-benar menjadi media berharga bagi saya untuk mengenal banyak orang dan belajar dari pengalaman juga perjalanan hidup mereka.
Saat ini saya sedang menggarap buku tentang Walikota Cilegon-Banten yang terpilih pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu. Namanya H. Helldy Agustian, SE, SH, yang akrab saya sapa Bang Helldy. Bang Helldy adalah seorang pengusaha, politisi dan penggiat sosial yang berpengalaman. Insyaa Allah kalau tak ada hambatan naskah bakal tuntas pada 15 Maret 2021 nanti. Judul bukunya "SALESMAN TOYOTA JADI WALIKOTA; Inspirasi Bang Helddy Agustian Dari Pengalaman Hidup Hingga Menapaki Karir".
Buku ini berisi seputar perjalanan hidup sang Walikota, terutama membangun karir hingga kini menjadi Walikota. Saya mengambil sisi-sisi inspiratif, nilai-nilai dan prinsip hidup yang dijadikan modal dalam berkarir sang Walikota sejak dulu hingga kini. Sebagaimana judulnya, buku ini bergenre motivasi dan termasuk buku populer. Saya sedang mengumpulkan data tentang sang Walikota yang kira-kira layak dipublikasi dan menginspirasi banyak orang untuk mengambil hikmah sekaligus pelajaran berharga dari sang Walikota. Bukan saja data keluarga dan pengalaman karir, tapi juga data seputar pendidikan juga organisasi serta suka-duka selama membangun karir.
Sebagai Walikota baru di sebuah kota yang akrab dengan berbagai perusahaan besar, bahkan dikenal sebagai kota industri, mencapai puncak karir di jalur politik sebagai Walikota tentu tidak mudah. Apalah lagi sebelumnya sudah pernah maju dua kali sebagai kontestan pilkada, namun belum terpilih; ia tentu memiliki begitu banyak tantangan dan hambatan yang berat. Ditambah lagi tokoh yang akrab dengan semua kalangan dan sederhana ini adalah seorang politisi yang pernah bergelut lama di perusahaan mobil, tentu perjuangan mencapai karir seperti sekarang ini butuh perjuangan.
Tugas saya adalah menarasikan seluruh sisi-sisi inspiratif, nilai-nilai dan prinsip hidup yang dijadikan modal dalam berkarir sang Walikota sejak dulu hingga kini. Termasuk menemukan hal-hal yang sangat berkesan dalam kehidupannya yang hingga kini masih dan selalu terngiang. Sehingga perjalanan hidup dan pengalaman dalam berkarirnya bisa dibaca dan dipelajari oleh banyak orang, terutama kalangan muda, sebagai teladan dan inspirator dalam mengeja masa depan yang lebih produktif dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Peran narator adalah peran yang sangat berat dan pengalaman yang istimewa. Sebab saya mesti membaca dan menelisik sang Walikota secara serius dan detail. Tidak boleh ada yang dibuat ngasak, mesti melakukan penggalian. Saya mesti mengungkap semuanya secara jujur dan tanpa beban. Sehingga seluruh hal yang inspiratif bisa ditemukan dan disatukan dalam naskah utuh, lalu dinarasikan lagi dengan baik dan indah. Basisnya bukan saja waktu dan peristiwa, tapi juga pesan, hikmah dan pelajaran di balik itu semua.
Lakon semacam ini memang berat dan bakal menguras banyak hal. Butuh banyak tenaga dan waktu. Begitu juga pikiran dan anggaran. Kesempatan untuk istirahat mesti dikorbankan agar naskahnya nanti benar-benar sesuai dengan harapan dan layak publikasi. Walau demikian, saya merasa ini adalah panggilan jiwa yang sangat saya sukai. Sudah lama saya tekuni hal semacam ini. Hambatan dan tantangan tentu saja ada. Namun bila kelak sudah menjadi buku, semua rasa lelah dan letih menjadi hilang begitu saja. Saya ingin sekali menekuni dunia literasi, mewariskan nilai-nilai bagi kemanusiaan dan sejarah.
Selama ini saya merasakan kepuasan tak berbilang. Benar-benar bahagia manakala kerjaan saya seputar penulisan naskah hingga penerbitan buku sudah terlihat hasilnya. Bukunya bisa saya pegang dan baca bahkan untuk beberapa buku saya hadiahkan kepada beberapa teman yang berkunjung ke rumah, atau para tokoh yang pada beberapa momentum berkesempatan saya jumpai. Istri, anak dan siapapun di luar sana turut membaca juga berbahagia karenanya. Ah bahagianya belajar menulis buku, berbagi tentang banyak hal. Bukan saja tertantang tapi memang bikin ketagihan. Bukan sekali, tapi berkali-kali.
Kembali ke naskah yang sedang saya garap ini, saya usahakan agar dalam waktu yang singkat ini saya sudah bisa mengumpulkan seluruh bahan bakunya. Baik dari sang Walikota maupun dari media massa termasuk media online yang insyaa Allah bisa saya akses dengan mudah. Setelah itu saya bakal fokus memilih dan memilah mana saja data yang perlu dan tak perlu saya masukan ke dalam naskah. Saya tentu butuh buku lain sebagai perbandingan dan referensi yang menambah sensasi nalar buku ini nantinya.
Kelak bila sudah dipilih dan dipilah, saya pun menyusunnya lagi sesuai karakter dan alur konten tulisan yang hendak saya hadirkan. Biasanya waktu, tenaga dan pikiran terkuras di sini. Apalah lagi biaya, butuh sekali. Sebab data itu dicari dari berbagai sumber. Energi dan daya tahan fisik mesti tetap terjaga. Sebab kemampuan bernarasi butuh kenyamanan dan kesehatan yang prima. Menalar konten juga butuh kosentrasi dan kesungguhan. Pemiilihan diksi, penempatan kata pada kalimat dan menyelipkan pesan pada konten juga butuh ketelatenan.
Sekali lagi, pekerjaan semacam ini cukup berat. Namun bila semangat literasi sudah mendarah daging, maka semuanya bakal bisa diselesaikan. Saya sangat optimis bisa melakukannya hingga tuntas. Apalah lagi ada bahan baku atau data umun, itu bakal lebih mudah. Asal ada modal awal berupa anggaran alias uang untuk menjaga dan menopang stamina dalam menuntaskan pekerjaan ini. Semoga kelak Bang Helldy bisa menikmati isi bukunya dengan sempurna dan bahagia karenanya!
Sebagai pemantik dan penjaga semangat, saya menanti saran, kritik dan rekomendasi pembaca di seluruh Indonesia perihal aktivitas ini. Sehingga ke depan kerja profesional semacam ini lebih bermutu dan menghasilkan karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi banyak orang. Insyaa Allah buku ini akan terbit dalam waktu dekat dan didistribusikan oleh Toko Buku Gramedia, atau Toko Buku lain di beberapa kota.
Bagi para tokoh, pejabat, politisi, pengusaha, akademisi, ulama, guru, dan siapapun yang hendak menulis buku bersama saya, atau ingin membuat buku secara kolaboratif, atau ingin mendapatkan jasa saya dalam penulisan buku dalam beragam genre sesuai pilihan dan kesepakatannya nanti, silahkan hubungi saya di pusat informasi 085797644300. Mudah-mudahan sebagai sesama anak bangsa kita selalu terpanggil untuk berkolaborasi, termasuk dalam menghadirkan buku-buku bermutu! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis 36 Buku dan Editor Ratusan Buku, Pendiri dan Pengelola Komunitas Cereng Menulis.
Komentar
Posting Komentar