Ikhtiar Mencegah Covid-19


PENYEBARAN virus corona (Covid-19) masih belum terkendali tuntas. Masih banyak yang terpapar lalu diisolasi di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah. Tak sedikit yang tak tertolong lalu meninggal dunia karena virus yang berawal dari Wuhan, China ini. Sejak awal masuk Indonesia pada awal 2020 silam hingga kini, jumlah yang terpapar sudah mencapai jutaan. Walau kita bersyukur karena sebagian besar sudah sembuh dan kini bisa hidup bahagia bersama keluarganya. 

Nah untuk menanggulangi bencana non alam semacam ini, pemerintah sudah berupaya untuk membatasi ruang sebar virus dalam beragam cara. Misalnya, menyusun dan menyebarkan langkah-langkah atau aturan protokol kesehatan, pembatasan aktivitas masyarakat, meniadakan pertemuan yang menghadirkan banyak massa dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Semua itu adalah ikhtiar yang layak kita apresiasi, namun mesti tetap menyisahkan daya kritis. Apalah lagi bila terkait dengan penggunaan anggaran negara yang begitu besar, kita mesti menyedikan kritik, agar penggunaan tidak boros dan tidak dikorupsi oleh mereka yang bermental bejat atau biadab.  Sebab beberapa waktu lalu kita dihebohkan oleh pejabat yang mengkorup anggaran bantuan sosial atau bansos. Kita tak boleh kecolongan lagi gegara kita pura-pura berdamai dengan para musuh negara dan kemanusiaan tersebut. 

Ikhtiar semacam itu sangat wajar. Namun semuanya mesti disertai dengan kesadaran kolektif bahwa virus ini bakal hilang manakala kita semua tak meremehkan atau acuh pada protokol kesehatan. Selebihnya, bencana non alam ini perlu dihadapi secara bersama. Tidak bisa sendiri-sendiri atau saling menepikan. Pemerintah pun mesti bijak dalam menegakkan berbagai aturan yang sudah dibuat. Tak boleh ada kesan dan tampak tebang pilih dalam menegakkan aturan. 

Selanjutnya, scara sederhana, beberapa hal berikut bisa kita lakukan agar terhindar dari virus ini. Pertama, Banyak berzikir dan berdoa kepada Allah. Sebab Allah adalah Zat yang berkuasa atas segala makhluk-Nya. Ia Maha berkuasa untuk mengendalikan apapun dalam kehidupan kita. Ia Maha Tahu tentang hajat dan kebutuhan kita yang sesungguhnya. Bahkan Ia jugalah yang menyembuhkan segala macam penyakit, menghadirkan solusi atas berbagai bencana dan mengendalikan takdir untuk setiap umat manusia. 

Kedua, rajin berwudhu. Bisa jadi, baik sengaja maupun tidak, anggota badan kita terutama muka, tangan dan kaki tersentuh sesuatu atau bekas sentuhan mereka yang terpapar Covid-19. Atau bisa juga kita terkena virus pada saat kita bertemu orang lain di luar sana, misalnya, bersentuhan tangan, bersin dan atau terkena virus yang sumbernya tidak kita ketahui. Ini adalah ikhtiar agar dampak buruknya bisa dikendalikan sejak dini. 

Ketiga, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut jika tak perlu. Tangan kita sangat mungkin terkena virus apapun. Sebab ia adalah salah satu organ tubuh kita yang sangat aktif. Kadang kita tak sadar menyentuh sesuatu yang bisa jadi terhuni virus termasuk Covid-19. Sementara mata, hidung dan mulut adalah pintu masuk bagi virus. Karena itu, pastikan tangan kita menyentuh tiga organ tersebut pada saat benar-benar perlu saja. Itu pun tangan kita mesti dalam kondisi bersih atau selesai dicuci. 

Keempat, menutup mulut saat batuk dengan lipatan siku atau tisu. Batuk merupakan respon normal tubuh kita bila ada zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh kita. Batuk merupakan informan jujur yang memberi informasi bahwa ada sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh tubuh kita namun masuk dalam tubuh kita. Dan salah satu pintu masuk zat atau virus apapun yang masuk ke dalam tubuh kita adalah mulut. 

Karena itu bila batuk, usahakan untuk ditutup dan segera berkumur-kumur, mencuci hidung dan tangan yang dipakai untuk tutup mulut. Selain itu, bila menggunakan tisu segeralah membungkus ke dalam pastik yang tertutup lalu segeralah membuangnya pada tempat sampah yang tak dijangkau anak-anak. Sehingga tidak tercecer ke mana-mana dan tidak dijadikan mainan oleh anak-anak. 

Kelima, hindari tempat-tempat ramai dan kontak dekat dengan orang yang demam atau batuk. Menghindari tempat-tempat ramai adalah langkah yang jenial. Sebab kita tak tahu keberadaan virus itu berada. Dalam banyak kasus, hadir di tempat keramaian merupakan tempat awal seseorang terpapar virus. Sebab di situ sangat mungkin ada yang terpapar namun tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Karena itu, lebih baik menghindar daripada terpapar. 

Keenam, berdiam di rumah bila merasa tidak enak badan. Berdiam terus-terusan di rumah tentu sangat menjenuhkan. Apalah lagi kita melakoni ini sudah setahun lebih sejak virus ini mulai menyasar Indonesia awal 2020 silam. Sehingga bisa jadi kita sering merasa jenuh, bosan dan serba dikekang. Tentu sesekali kita bisa pergi keluar rumah, tentu tetap berikhtiar untuk menjaga protokol kesehatan. Tapi bila dalam kondisi kurang sehat, badan terasa melemah, batuk dan flu serta ada rasa-rasa yang kurang nyaman, lebih baik kita berdiam di rumah. Berat memang, namun kita mesti melaluinya. 

Ketujuh, jika demam, batuk, dan sulit bernapas, segeralah minta pertolongan medis. Bila kita sakit upayakan untuk mengobatinya dengan segera. Bila memungkinkan datanglah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Atau datanglah ke klinik dan apotik untuk mengecek dan memastikan kita sedang sakit apa dan apa saja obat yang perlu kita minum. 

Sebagai pertolongan pertama, silahkan minum air putih hangat secukupnya agar terhindar dari dehidrasi. Atau bila berkenan bisa juga minum air jahe dan kunyit yang sudah dimasak dengan air panas. Kalau madu tersedia silahkan dicampur dengan madu, tak perlu dicampur dengan gula. Sehingga efek minuman lebih terasa. Hal ini dapat menjaga stamina dan imunitas kita tetap terjaga dengan baik. 

Kedelapan, olahraga yang rutin. Hal ini bisa kita lakukan dengan lari-lari pagi, senam pagi, dan aktivitas lain yang membuat tubuh kita lebih sehat dan kuat. Atau bisa juga membersihkan lingkungan sekitar rumah. Minimal tubuh kita bergerak dan tidak kaku, sehingga tubuh kita mengeluarkan keringat. Sebab bila keringat keluar, bisa membuat daya tahan tubuh dari berbagai gangguan semakin kuat. 

Disiplin berolahraga adalah salah satu langkah yang bisa kita tempuh agar imunitas diri kita tetap terjaga. Bila imunitas kuat maka sangat kecil kemungkinan terpapar virus. Mungkin oleh sebagian kita menganggap olahraga sebagai hal yang spele. Tapi percayalah, berolahraga adalah langkah penting dan sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Bukan saja menyehatkan tubuh tapi juga membuat pikiran kita semakin fresh. 

Kesembilan, dapatkan informasi dari sumber terpercaya dan tidak terjebak hoax atau berita bohong. Pada masa pandemi ini ada begitu banyak informasi yang hadir di hadapan kita. Baik melalui media massa seperti TV dan surat kabar maupun melalui media online juga media sosial yang akhir-akhir ini bagai jamur di musim hujan. Informasi yang kita peroleh begitu banyak. Kadang membuat kita kelebihan informasi. 

Namun tentu saja dari informasi semacam itu ada yang palsu atau hoax, yang hanya mengganggu pikiran dan mengurangi imunitas kita. Karena itu, selalu upayakan untuk menyeleksi sumber informasi dan informasi itu sendiri. Bila diduga kuat atau mungkin terdeteksi bahwa informasi itu tidak benar, lebih baik dihindari atau dijauhkan. Lebih baik banyak membaca buku, informasi bisnis, pengalaman inspiratif dan lain sebagainya. 

Beberapa hal yang saya sampaikan di atas hanyalah sebagian ikhtiar dari banyak ikhtiar yang bisa kita lakukan agar terhindar dari covid-19. Hanya saja, yang mudah untuk kita lakukan adakah beberapa hal tersebut. Selain hemat alias tanpa biaya, langkah-langkah tersebut sangat mungkin kita lakukan seketika, tanpa pakai lama. Sehingga selain hemat biaya dan tenaga juga kemungkinan untuk terhindar dari virus pun sangat besar. Akhirnya, tetaplah optimis dan percaya bahwa badai Covid-19 pasti berlalu. Semoga saja begitu! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kalo Cinta, Nikah Aja!"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok