Mari Usir Corona dengan Doa!


TETIBA tetangga, sahabat, bahkan teman kerja kita terpapar Covid-19. Ada yang baru sebulan lalu bersua kita, kini tak bisa bersua lagi. Ada yang pekan lalu masih menyapa kita, kini sudah meninggal dunia. Semuanya membuat kita kaget bahkan khawatir. Berita tentang penularan virus Corona ini pun hampir memenuhi pemberitaan media massa dan media online. 

Topik perbincangan di berbagai forum dan momentum pun selalu beririsan dengan bencana non alam ini. Bukan saja di institusi atau lembaga kesehatan seperti rumah sakit, klinik, apotik, puskesmas dan serupanya, di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah, madrasah hingga pesantren pun membincang tentang virus yang tergolong menular dengan cepat ini. 

Selain itu, di pusat perbelanjaan seperti mall, super market, pasar dan serupanya pun warga atau pengunjung membincang seputar corona. Bagai artis, selama setahun lebih sejak awal 2020 hingga kini, virus yang berawal dari Wuhan, China, ini dijadikan tema obrolan di banyak tempat dan momentum. Baik perihal gejala dan pola penyebarannya maupun perihal para korban yang terpapar. 

Pada situasi semacam ini satu hal yang perlu kita giatkan adalah berdoa kepada Allah. Kita memohon kepada Allah agar menjauhkan atau mengangkat virus ini dari siapapun yang terpapar dan dari seluruh muka bumi ini. Doa adalah bagian penting dalam setiap usaha atau ikhtiar kita sebagai manusia, agar Allah menjauhkan kita dari virus berbahaya ini.  

Berdoa berarti mengetahui bahwa Allah-lah yang menentukan segala usaha kita. Doa bisa diartikan sebagai satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya pada Rabb Yang Maha Tinggi. Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah bisa dikatakan orang yang takabur (sombong) karena tidak menempatkan Allah sebagai penentu segalanya. 

Dalam al-Qur'an Allah berfirman, "... Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. al-Mu'min: 60)

Kemudian Allah berfirman, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. al-Baqarah: 186) 

Bukan saja al-Quran yang menjelaskan betapa pentingnya berdoa bagi seorang hamba kepada Tuhannya. Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi perhatian yang serius. Beliaupun mengingatkan bahwa Allah bakal murka kepada siapapun yang enggan berdoa. Rasulullah shallallahu ''alaihi wasallam bersabda, "Allah sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya," (HR. Ibnu Majah).

Islam secara tegas mengajarkan bahwa segala hasil yang diraih oleh manusia adalah sesuai dengan usaha dan jerih payahnya. Manusia yang selalu berusaha (bekerja) dengan sungguh-sunguh karena Allah pasti akan menuai hasil usahanya itu. Apalah lagi pada masa pandemi ini, ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan dengan disiplin menjaga protokol kesehatan, mesti dibarengi dengan doa yang ikhlas dan penuh harap kepada-Nya. 

Allah pun berfirman dalam al-Qur'an, "Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, kamu pasti akan menemuinya." (QS al-Insyiqaq 6). Ayat ini membangun rasa optimisme pada diri kita bahwa apabila kita berikhtiar dengan sungguh-sungguh maka Allah pun bakal mempertemukan kita dengan apa pun yang hendak kita gapai. Bahkan Allah sendiri yang bakal membuatnya menjadi kenyataan. 

Memohon pertolongan kepada Allah adalah ikhtiar manusiawi. Allah pun memberi cara atau langkah praktisnya kepada kita yaitu dengan sabar dan shalat. Sabar adalah upaya bertahan semaksimal mungkin atas apa yang kita alami dan saksikan. Shalat adalah doa paling sederhana yang mungkin kita tunaikan sehari-hari sesuai syariat-Nya. Sebab kandungan shalat adalah zikir dan doa. Allah berfirman, "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk".  (QS. al-Baqarah: 45) 

Pada situasi pandemi seperti saat ini, kita mesti kencangkan semangat untuk berdoa atau memohon kepada Allah. Mari panjatkan doa terbaik, lantunkan dengan khusyu juga ikhlas kepada Allah, agar wabah Covid-19 ini segera Ia angkat atau hilangkan. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Kuasa atas segala yang terjadi dan akan terjadi. Percaya dan optimislah bahwa Allah bakal menakdirkan sekaligus menentukan yang terbaik bagi kita hamba-Nya. Insyaa Allah, bila doa kita kencang maka Corona bakal pergi selamanya! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kalo Cinta, Nikah Aja!" dan "Indahnya Islam Di Indonesia" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok