Ustadz Doktor Khalid Basalamah dan Pertaubatan Kita


SIAPA yang tak mengenal Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. atau lebih dikenal sebagai Ustadz Dr. Kholid Basalamah, beliau lahir 1 Mei 1975 di Makassar, Sulawesi Selatan. Selain sebagai da'i yang Mashur di Indonesia dan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan sebagainya, beliau juga memimpin sekolah Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Di samping membangun beberapa unit usaha yang halal dan bermanfaat bagi sesama seperti berbisnis kayu dan emas serta restoran.

Ustadz Dr. Kholid Basalamah adalah ulama yang berilmu, soleh, dan ikhlas dalam berdakwah. Beliau menyampaikan dakwah dengan santun, apa adanya dan sangat menyentuh hati juga akal sehat. Beliau mendakwahkan agama Allah yaitu Islam dengan cara-cara yang halus dan mencerdaskan. Selain merujuk pada ayat-ayat al-Quran juga berbagai hadits yang sahih, di samping fatwa para ulama yang soleh dan alim. Sebuah contoh berdakwah yang benar-benar mencerahkan. 

Berbagai tema ceramah beliau sampaikan di berbagai forum pengajian, tablig akbar, majelis ta'lim, dan serupanya. Baik di masjid dan mushola maupun di hotel, aula, dan sebagainya. Ada aqidah, fiqih, siroh, ibadah, akhlak, ekonomi syariah, perdagangan dalam Islam, dan masih banyak lagi. Tema-tema tersebut sangat mudah dipahami dan dicerna oleh siapapun. Sebab beliau menjelaskan ceramah agamanya berdasarkan sumbernya yang memang sarih alias jelas. 

Tak terhitung generasi muda bangsa atau negara kita Indonesia yang memilih jalan keimanan, atau kembali terbimbing pada jalan yang Allah cintai melalui kelembutan ceramahnya. Mereka yang dulunya jauh dari shalat lima waktu, tidak menutup aurat dan terjebak dalam kubangan maksiat kini begitu nikmat menunaikan shalat lima waktu, menjaga aurat dan menghindar dari maksiat. Bahkan tak sedikit yang benar-benar bertaubat lalu menjadi pendakwah yang tulus. 

Berita baiknya lagi, tak sedikit artis yang mengikuti ceramah sosok yang murah senyum ini. Awalnya mereka alergi dengan syariat Allah seperti yang beliau sampaikan dalam materi ceramahnya, kini berangsur taubat lalu mulai menutup aurat, tak terjebak ghibah dan berupaya untuk menjaga amal atau ibadah sunah seperti shaum sunah, infak, sedekah, tahajut, duha dan masih banyak lagi. Bahkan ada sebagian mereka yang dulunya alergi alias antipati dengan ceramahnya kini malah berbalik untuk mencintai dan ingin selalu mendengarnya. 

Tak tanggung-tanggung artis terkenal sekaligus pengusaha muda Raffi Ahmad pun kerap mengundangnya untuk menyampaikan ceramah keagamaan di lingkungan keluarga dan perusahaannya. Raffi Ahmad dan keluarga juga kolega begitu nyaman dengan konten ceramah sosok Ustadz yang kerap mengisi ceramah di berbagai forum beragam komunitas dan lembaga ini. Selain Raffi Ahmad, tentu masih banyak artis atau publik figur lain seperti pejabat yang mengundang beliau untuk ceramah, atau sekadar mendengar nasehatnya. 

Mengapa demikian? Sebab isi ceramah beliau benar-benar bergizi dan menyentuh hati. Sumbernya jelas, tuturnya juga mudah dipahami, dan tak menyinggung siapapun.  Saya sendiri belum pernah bertemu langsung dengan beliau, namun kerap menyempatkan diri untuk mengikuti ceramah beliau di media sosial terutama di YouTube. Hati saya nyaman mendengarnya, tak ada satu materi pun yang membuat saya marah dan membencinya. Malah saya sangat bersyukur kepada Allah karena mendapatkan kesempatan untuk mendengar ceramahnya. Satu hal yang menarik, beliau kerap menyampaikan bahwa beliau hanya menyampaikan ajaran agama, bukan untuk kepentingan lainnya.  

Ya, tugas kita memang hanya mendengar dan memahami konten dakwahnya dengan tulus. Insyaa Allah itu jalan terbaik dan diberkahi Allah. Bila pun ada yang kurang berkenan, mungkin kita perlu mengoreksi diri. Sebab kadang hati yang keras, bisikan setan dan keangkuhan hanya akan membuat hati kita sesak, lalu enggan mendengar nasehat dari siapapun. Pada zaman serba tak menentu ini kita perlu menyediakan waktu khusus untuk sekadar mendengar secara jujur suara hati kita, apakah kita mengikuti jalan Allah atau jalan lainnya. Dengan begitu, kita semakin tersadarkan dan berbenah diri. Singkatnya, kita mesti banyak bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat yang kita lakukan selama ini. 

Mengikuti syariat itu memang berat, makanya kita perlu penguatan termasuk mendengar nasehat orang-orang soleh yang berilmu sekaligus paham syariat Allah. Percayalah, dengan taat pada syariat Allah maka Allah bakal membimbing dan memberkahi kita bahkan memudahkan jalan kita menuju kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Bila pun ada pendapat yang berbeda, kita mesti lalui dalam bingkai ukhuwah yang kokoh dan ilmu yang mendalam, semangat memperbaiki diri dan menapak pada kebenaran syariat-Nya. 

Tak banyak orang yang memilih peran sebagai da'i yang terus menerus mengingatkan kita untuk berbenah diri dan kokoh pada jalan yang Allah ridhoi. Sebab menjadi da'i itu berat bahkan sangat berat. Keilmuan, keteladanan, kesabaran dan ketulusan juga keikhlasan benar-benar mesti dijaga. Sehingga menjadi da'i bukan kesempatan untuk mengejar materi dunia tapi untuk meraih berkah dan ridho-Nya. Lakon yang dilalui oleh para da'i pun benar-benar menjadi momentum kita untuk bertaubat dan berbenah diri. Semoga Allah selalu membimbing kita semua termasuk Ustadz Dr. Kholid Basalamah, sehingga selalu dalam keberkahan dari-Nya! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Wakil Sekretaris Umum DPW PUI Jawa Barat 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok