Motivasi Belajar dan Unsur-unsur yang Mempengaruhinya



SUDAH menjadi maklum, bahwa minat untuk belajar seseorang terutama siswa sangat dinamis, kadang naik dan kadang turun. Agar minat untuk belajar senantiasa tetap naik dari waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan yang kuat untuk tetap terus belajar.

Agar keinginan untuk belajar tetap ada dan semakin meningkat frekwensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu, yang dalam dunia pendidikan disebut dengan motivasi belajar.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.


1.1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H. Nashar, 2004: 39). Tetapi menurut Clayton Aldelfer dalam H. Nashar (2004: 42) motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakuka kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin.[1]

Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow dalam H. Nashar, 2004: 42).[2]

Dalam pengertian lain, motivasi belajar dalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.[3]

Jadi, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

1.2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Suciati & Prasetya (2001) dalam Nursalam, Efendi, & Ferry (2008) beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut[4]:

Faktor Internal

Pertama, Cita-Cita dan Aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Sedangkan aspirasi merupakan harapan atau keinginan seseorang akan suatu keberhasilkan atau prestasi tertentu. 

Kedua, Kemampuan Peserta Didik

Kemampuan peserta didik akan mempengaruhi motivasi belajar. Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan intelektual atau inteligensi dan psikomotor.

Ketiga, Kondisi Peserta Didik

Kondisi yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah kondisi secara fisiologis dan psikologis. Kondisi secara fisiologis yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu kesehatan dan panca indera. Sementara keadaan psikologis peserta didik yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu bakat, intelegensi, sikap, persepsi, minat dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran.

Faktor eksternal

Pertama, Kondisi Lingkungan Belajar

Pertama, lingkungan belajar sosial dan non sosial. Lingkungan sosial meliputi sekolah seperti guru, administrasi dan teman-teman dapat mempengaruhi proses belajar. Kemudian, masyarakat yang meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat juga dapat mempengaruhi belajar. Dan keluarga, dimana hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, suasana rumah yang tenang, dukungan dan pengertian dari orang tua, kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam keluarga akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

Kedua, lingkungan non sosial. Lingkungan ini melingkupi lingkungan alamiah berupa kondisi udara yang sejuk, tidak panas, suasana yang tenang akan mempengaruhi motivasi belajar; dan faktor instrumental seperti sarana belajar seperti gedung sekolah, alat-alat belajar mempengaruhi kemauan peserta didik untuk belajar.


Kedua, Upaya Pengajar dalam Pembelajaran

Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Dalam hal ini, yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu: memperjelas tujuan yang ingin dicapai, membangkitkan minat siswa, ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik, berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa, berikan penilaian, berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, ciptakan persaingan dan kerjasama.[5]  

Di samping itu, motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif  seperti memberikan hukuman, teguran dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat dan menantang (Sanjaya, 2009: 31).[6]

Kesimpulan

Dalam konteks siswa, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

Dalam kontek pendidikan, dengan motivasi belajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan memahami pengertian motivasi belajar dan mengetahui unsur yang mempengaruhi motivasi belajar diharapkan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari sehingga para siswa bisa menikmati tugas-tugas belajar, mencapai keberhasilan dalam studi, karir serta kehidupan selanjutnya kelak.

Daftar Pustaka

Buku
Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Prasada, 2012.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011.
Sulaiman, Belajar dan Pembelajaran, Cirebon: Biro Penerbit STAI Bunga Bangsa Cirebon, 2011.

Online
http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html [Diakses pada Jumat 8 Januari 2016 pukul 08.00 WIB]
http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ [Diakses pada Jumat 8 Januari 2016 pukul 10.00 WIB]
http://www.slideshare.net/zuhaany/makalah-motivasi-dalam-belajar [Diakses pada Jumat 8 Januari 2016 pukul 13.00 WIB]
http://mooza-alkaz.blogspot.co.id/2014/03/makalah-motivasi-belajar.html [Diakses pada Jumat 8 Januari 2016 pukul 14.00 WIB]



Oleh: Syamsudin Kadir—Direktur Eksekutif Penerbit Mitra Pemuda, dan penulis buku "Membangun Pendidikan dan Bangsa yang Beradab".   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok