Menanti Gebrakan Baru At-Taqwa Colleg Depok


Alhamdulillah hari ini Jumat 29 April 2022 pukul 20.30 WIB-selesai saya berkesempatan menghadiri acara Doa dan Public Expose Kampus At-Taqwa Colleg Depok-Jawa Barat yang diadakan oleh Keluarga besar Pesantren At-Taqwa Depok dan para pejuang pendidikan. Pada acara yang bertema "Public Expose Kampus At-Taqwa Colleg Depok" ini menghadirkan narasumber atau peceramah yaitu Prof. Dr. Wan Mohd Wan Daud (Universiti Teknologi Malaysia, UTM). Pada kesempatan yang sama juga ada sambutan dari Dr. Adian Husaini selaku Direktur At-Taqwa Colleg (Atco). 

Acara ini diawali dengan penyampaian kesan para alumni dan santri At-Taqwa Colleg (Atco), Depok-Jawa Barat. Diantaranya, pertama, Azzam Habibullah. Ia merupakan mahasiswa Atco angkatan pertama sekaligus penulis buku "Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah" (2020). Pada kesempatan ini penulis buku "Kritik atas Konsep Netralitas Ilmu" (2021) ini menyampaikan betapa Atco merupakan lembaga pendidikan yang istimewa dalam hidupnya. 


“Saya merasakan langsung bagaimana para guru di Atco itu mengajak kami para penuntut ilmu untuk menjaga izzah diri dan menjaga izzah pada peradaban sendiri. Kebanggaan pada Islam dibangun dengan ilmu dan adab. Pada saat yang sama dipahamkan bagaimana mengkritik dan menghargai peradaban lain secara adil," ungkapnya. 

Kedua, Muhammad Luthfan. Ia merupakan mahasiswa Atco angkatan kedua. Pada kesempatan ini ia bercerita tentang bagaimana awal masuk di Atco dan kesannya selama di sini. “Awalnya saya sudah mencari tempat untuk melanjutkan pendidikan. Setelah mendapatkan infrmasi dari para Ustadz, akhirnya saya memilih Atco. Di sini saya belajar berbagai ilmu pengetahuan dan pemikiran secara mendasar, sehingga terasa sekali yang dipelajari benar-benar mendalam," ungkapnya. 


Menurutnya, salah satu kesan yang tak dilupakan lagi adalah pengajar di Atco, rerata mereka berlatar belakang doktoral dan pakar di bidangnya, di samping para pendidik lainnya yang masih melanjutkan kuliah yang juga ahli di bidangnya. Sehingga apa yang dipelajari benar-benar menguatkan dan menambah wawasannya, seperti yang juga dialami atau dirasakan oleh teman-temannya yang berasal dari berbagai tempat yang berbeda.

Ketiga, Sinta Mustika. Kali ini ia bercerita tentang alasan dia masuk Atco dan kesannya selama di tempat ini. “Alasan masuk Atco, awalnya, saya memahami dari berbagai buku bahwa penentu kesuksesan adalah guru. Suatu ketika saya mengikuti acara yang membahas tentang pendidikan adab yang pembicaranya Dr. Adian Husaini. Akhirnya saya memilih untuk masuk Atco tempat beliau memimpin. Saya menyaksikan para tenaga pendidik di sini benar-benar sesuai dengan yang saya harapkan. Di sini saya bisa mendapatkan berbagai teori keilmuan yang tidak ngaco, tapi keilmuan yang lurus, insyaa Allah," ungkapnya. 


Keempat, Fatih Madini. Kali ini penulis buku "Reformasi Pemikiran Pendidikan Kita" (2020) ini menyampaikan puisi yang berisi kesan dan kenangannya selama di Atco. Menurutnya, adab adalah kompetensi utamanya. Penanaman nilai terjadi secara menyeluruh dan tidak dikotomis, dengan para pendidik yang ahli, atau dalam ungkapannya sebagai mujahid pada bidangnya. 

“Sumber pembelajarannya adalah keteladan para guru, bukan informasi media internet dengan jutaan informasinya. Lembaga ini mencetak generasi unggul, yang mampu hadir membawa pencerahan bagi peradaban umat manusia. Pendidiknya adalah para mujahid yang telaten dengan ilmu sekaligus keahliannya," ungkapnya. 


Pada kesempatan ini Prof. Dr. Wan Mohd Wan Daud (Prof. Wan) mengapresiasi perjalanan Atco selama ini. Menurutnya, apa yang dilakukan Dr. Adian dan kawan-kawannya adalah proses pendidikan yang unik dan layak diapresiasi. "Kalau pengajarnya hebat dan mahasiswa juga hebat maka tak butuh waktu lama akan menghasilkan lulusan yang juga hebat. Hasil semacam ini bukan saja karena tenaga pendidik dan mahasiswa yang hebat, tapi juga keluarga masing-masing yang juga hebat. Sebab mereka telah turut serta dalam menyokong lembaga ini," ungkapnya.  

Prof. Wan sangat yakin dan percaya bahwa Atco ini akan menjadi lembaga pendidikan yang menarik dan sukses melakukan kontribusi besar bagi kemajuan peradaban Islam. "Bagi saya, Atco telah menyatukan pendidikan modern dan model pesantren tradisonal yang sudah berlaku selama ini. Sehingga menjadi lembaga pendidikan yang mampu berkontribusi bagi lahirnya para ilmuan yang beradab dan berilu tinggi," lanjutnya.  


Menurut penulis buku "Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer dan Peran Universitas Islam; Dalam Konteks Dewesternisasi dan Dekolonisasi" (2013) ini, apa yang kita atau Atco lakukan saat ini bukan sekadar untuk melahirkan para ilmuan atau generasi yang berkaitan dengan kepentingan negeri-negeri Melayu seperti Malaysia, Indonesia dan Singapura saja tapi juga bagi negeri-negeri lainnya di dunia. 

Pada kesempatan ini Dr. Adian Husaini bercerita tentang awal pendirian dan penyelenggaran pendidikan At-Taqwa Colleg, Depok-Jawa Barat. "Pada awalnya saya melakukan penelitian tentang konsep adab. Kemudian beberapa kolega atau pendidik melakukan pendalaman. Lalu mencoba mengadaptasi konsep tersebut dalam bentuk lembaga pendidikan. Sebab ilmu itu bukan saja didiskusikan, tapi juga perlu diamalkan sekaligus disebarkan," ungkapnya.  


Selanjutnya, penulis buku "Wajah Peradaban Barat" (2005) dan "Pendidikan Islam" (2018) ini menyampaikan pentingnya kunci belajar yang baik sehingga sukses dalam belajar. Menurutnya, secara khusus di Atco menjaga lima konsen sekaligus kunci, diantaranya, Pertama, niat yang ikhlas. Kedua, pentingnya memiliki islamic worldview atau pandangan hidup islami. Ketiga, pemahaman tentang ilmu dan adab berilmu. Keempat, sejarah. Kelima, komunikasi dan kemampuan menulis. 

Selanjutnya, pada kesempatan ini Ady Madya Nugraha selaku arsitek gedung baru Kampus At-Taqwa Colleg Depok yang segera dibangun ini menyampaikan penjelasan tentang filosofi gedung dan hal-hal teknis lainnya perihal skema dan pemanfaatan gedung tiga lantai ini. Menurutnya, gedung ini terinspirasi dari gedung ISTAC-IIUM Malaysia yang dirancang oleh Prof. Dr. Mohammad Naquib Al-Attas. Walau begitu, rancangan ini masih membutuhkan saran dan masukan dari para ahli. 

Atco merupakan salah satu lembaga pendidikan dengan segala keunikan atau kekhasannya. Penanaman adab merupakan konsen sekaligus menjadi ciri khas dari seluruh proses pendidikan selama menuntut ilmu di tempat ini. Sehingga kita bisa menyaksikan seluruh kegiatan pembelajaran sangat memperhatikan adab secara ketat, dari hal-hal sederhana hingga hal-hal besar. Interaksi antar pendidik dan penuntut ilmu berjalan tanpa kelas, namun tidak menafikan saling menghormati, mencintai dan menempatkan setiap individu secara adil. 

Di tempat ini terdapat para pendidik yang sudah dikenal dalam dunia pendidikan selama ini, mereka memiliki konsen dan kesungguhan dalam menekuni ilmu atau keahliannya. Sebab disadari bahwa para pendidik yang ahli dan konsen pada bidang keahliannya merupakan kunci suksesnya pendidikan. Pada saat yang sama para penuntut ilmu yang memiliki kesungguhan dan menjaga keikhlasan juga adab merupakan kunci lain dalam proses pendidikan. 

Rerata para pendidik dan penuntut ilmu di Atco selain penekun yang sungguhan dalam berilmu dan mengamalkan ilmunya, mereka juga merupakan para pejuang atau mujahid dakwah sekaligus penggerak pendidikan yang tergolong istiqomah dan telaten. Mereka rerata aktif melahirkan karya ilmiah bergizi, baik dalam bentuk artikel yang dimuat di berbagai media massa dan media online maupun dalam bentuk buku beragam tema. Dan, semua itu bisa dinikmati oleh pembaca lintas latar belakang. 

'Ala kulli hal, apa yang dilakukan oleh Doktor Adian dan kawan-kawan sekaligus para penuntut ilmu di Atco adalah sebuah kontribusi yang sangat penting dalam sejarah memajukan pendidikan dan peradaban Islam di Indonesia bahkan dunia ke depan. Kita berharap agar apa yang dilakoni kini dan selanjutnya menjadi pemantik bagi banyak kalangan untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di negeri ini ke depan. Selanjutnya, kita menanti gebrakan baru dari Atco, setelah sebelumnya dan saat ini sudah mulai mencicil atau melakukan berbagai gebrakan bagi kemajuan pendidikan dan lahirnya generasi unggul baru Indonesia. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Melahirkan Generasi Unggul" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah