Si Mando, Penyusup Berbahaya yang Babak Belur!
Ribuan mahasiswa lintas kampus ini melakukan aksi demonstrasi dengan isu, diantaranya sebagai berikut, yaitu menolak: penambahan periode jabatan presiden, penundaan pemilu, UU ibukota baru, kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, kenaikan harga sembilan makanan pokok atau sembako. Di samping isu lain seperti praktik oligarki para elite di berbagai sektor. Sehingga kekuasaan pun benar-benar digerogoti oleh kekuatan oligarki.
"Alhamdulillah si Mando babak belur oleh kata-kata dan tingkahnya sendiri. Ia menyusup di tengah aksi mahasiswa. Seperti juga para bazer lain di beberapa momentum suka melakukan hal serupa, kini dia sengaja menyusup dan bikin rusuh", begitu sebuah tulisan yang masuk ke handphone saya. "Si Mando menyusup dan babak belur oleh temannya sendiri?", begitu tanya saya dalam hati.
Saya awalnya kaget, siapa gerangan si Mando. Dia berprofesi sebagai apa dan dari mana, saya tak tahu. Benar-benar tidak tahu. Sejenak saya pun mencari tahu. Eh rupanya ada kejadian luar biasa yang menimpa seorang atau sosok yang selama ini suka bikin heboh dan gaduh. Selain menjadi pembela LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trans Gender) dan kelompok serupa, ia juga suka melecehkan nalar dan praktik keagamaan sebagian masyarakat.
Ternyata menurut info A1, dia menjadi penyusup di tengah aksi mahasiswa. Entah apa tujuannya, sebab dia bukan mahasiswa, bahkan kerap berbeda sikap dengan mahasiswa tentang banyak isu publik. Tapi aneh dan naif, dia datang tanpa diundang. Padahal ini aksi mahasiswa. Mungkin bila diundang ada benarnya, tapi ini tidak diundang. Berarti penyusup!
Penyusup memang gayanya begitu. Datang tak diundang. Kadang ada juga yang ikut berorasi padahal tidak ada jatah atau jadwal untuk itu. Bahkan tak sedikit yang menyampaikan orasi berbeda dengan isu yang diangkat oleh peserta demonstran. Hal lain, ada juga yang sengaja menggunakan jaket yang sama atau paling tidak mirip dengan jaket yang dipakai peserta aksi massa. Gaya penyusup memang beda-beda, sesuai selera dan kualitas akal.
Begitu juga si Mando, dia datang tak diundang. Beberapa waktu sebelumnya dia kerap menyampaikan kritik pada mahasiswa yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintah. Malah dia suka bilang mahasiswa yang mengkritik pemerintah itu terpapar paham radikal. Eh ternyata hari ini dia sendiri yang membuktikan sendiri bahwa dirinya yang radikal. Menyusup pada aksi mahasiswa itu gaya radikalis seperti si Mando ini. Masyarakat pun semakin paham ternyata si Mando ini tokoh kaum radikal yang berbahaya bagi Pancasila dan NKRI.
Rupanya dia salah perhitungan dengan caranya untuk merecoki aksi mahasiswa yang kali ini mendapatkan dukungan masyarakat luas. Mungkin dia ingin menjadi pahlawan kesiangan di tengah heroisme mahasiswa. Dia seakan-akan pro rakyat atau mahasiswa, padahal sama sekali tidak. Namun kini malah benar-benar babak belur. Sebab kini si gila sekaligus makhluk sakit jiwa ini menikmati hantaman hingga bonyok. "Selamat menikmati ya. Bonyok itu murah banget. Tinggal jadi penyusup aja!", ungkap seorang teman. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Membaca Politik Dari Titik Nol"
Komentar
Posting Komentar