Penguatan Peran Perempuan Untuk Kemajuan Bangsa


EKSISTENSI perempuan dalam memperkokoh bangsa merupakan aspek penting yang mesti terus dijaga, dalam hal ini terutama di Indonesia. Peran kaum perempuan khususnya kaum ibu dalam membentuk karakter keluarga hingga berdampak dalam membentuk karakter bangsa tidak bisa dianggap sepele. Kesuksesan perempuan dalam mengambil bagian dalam membentuk karakter bangsa sangat berdampak pada upaya menjaga keutuhan bangsa dan berbagai tantangan bangsa yang semakin kompleks. 

Pada Sabtu, 23 April 2022 Pukul 12.30 WIB sampai selesai saya berkesempatan menghadiri acara Webinar Ramadan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MPP ICMI) dengan tema "Penguatan Perempuan Islam Untuk Penguat Bangsa". Pada acara ini turut hadir Prof. Dr. Arif Satria (Ketua Umum ICMI), Prof. Dr. Mohammad Najib, M.Ag . (Wakil Ketua Umum ICMI Bidang Pendidikan dan Karakter Bangsa), dan Dr. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc. (Sekretaris Jenderal ICMI). Adapun Prof. Dr. Amany Lubis, MA. (Rektor UIN Jakarta) didaulat menjadi narasumber tunggal dengan moderator Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, MM, M.Si. (Wakil Ketua Umum ICMI Bidang Pemberdayaan Pemuda, Perempuan, Anak dan Lansia). 


Pada sambutannya Prof. Arif Satria menyampaikan betapa pentingnya karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara sederhana, karakter terbagi menjadi dua yaitu Karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral mencakup kejujuran, karakter kinerja mencakup disiplin, tanggungjawab dan kerja keras. "Karakter adalah fondasi penting dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang memiliki karakter baik akan berdampak pada masyarakat berkarakter baik, selanjutnya terbentuk bangsa yang berkarakter", ungkapnya. 

Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh karakter terutama karakter moral. Bila karakternya baik maka akan berdampak pada tindakan dan penyikapan yang baik dan produktif. Hal ini tentu akan berdampak pada integritas bangsa, sehingga melahirkan bangsa yang maju sekaligus transformatif. Transformasi sangat ditentukan oleh transformasi personal. Mengenai hal ini Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. ar-Ra'du: 11) 


Pada pertemuan ini Prof. Dr. Amany Lubis menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara model mengenai terbentuk dan berkembangnya berbagai organisasi lintas latar belakang. "Salah satu elemen penting dalam proses pembentukan karakter bangsa adalah keluarga. Keluarga mesti menjadi laboratorium yang perlu ditopang dan dijamin peranannya dalam membentuk karakter keluarga," ungkapnya. 

Indonesia mengalami kemajuan tersendiri dalam menempatkan kelurga sebagai salah satu elemen penentu terbentuknya karakter bangsa. Berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia sangat mendukung terbentuknya keluarga yang maju, termasuk penempatan perempuan pada posisi yang sangat strategis dalam membentuk karakter keluarga dan warga negara hingga mengambil bagian dalam memajukan bangsa. Itu bermakna bahwa kedudukan keluarga dan perempuan dalam menjaga keutuhan bangsa sangatlah strategis. 

Bila kita menelisik sejarah terutama sejarah Islam sebetulnya perempuan mendapatkan tempat atau posisi yang penting. Bunda Khadijah, Aisyah dan para tokoh perempuan lainnya merupakan contoh teladan terbaik bagi kaum ibu atau perempuan era ini untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Sehingga  kaum perempuan perlu meningkatkan kualitas dirinya sesuai potensi dan kemampuannya agar peranan dan kontribusinya di ruang domestik dan publik semakin nyata. Bila hal ini berjalan dengan baik, akan berdampak baik pada pembentukan karakter dan upaya pemersatu bangsa. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Melahirkan Generasi Unggul"




Komentar

  1. mantap pak! terima kasih sudah menuliskan sebagian hikmah dari kegiatan webinar siang hari ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok