MENGGAPAI HIDUP TENANG 

KEHIDUPAN dunia adalah medan ujian yang luar biasa. Kemampuan melaluinya secara apik dan baik adalah prestasi tersendiri bagi seseorang dalam hidupnya. Maka berbagai upaya pun mesti dilakukan agar kehidupan ini mampu dijalani dengan baik. 

Salah satu yang paling diinginkan oleh hampir semua orang, terutama dalam menjalani kehidupan dunia ini adalah kebahagiaan hidup atau mendapatkan ketenangan dalam hidupnya. Satu keinginan yang sangat manusiawi bahkan perlu. 

Tiga hal yang membuat seseorang bisa bahagia dan hidupnya jadi tenang yaitu makan makanan yang halal alias tidak makan makanan haram juga subhat, zikir kepada Allah dalam segala situasi dan bersabar bila mendapatkan ujian apapun bentuknya dari Allah.

Pertama, makanan halal. 

Terlihat sepele, makanan kerap dianggap tidak punya pengaruh bagi kehidupan seseorang. Padahal makanan sangat menentukan kehidupan seseorang. Bila makanan haram atau subhat membuatnya gundah gulana dan tak tenang, maka makanan halal membuatnya jadi tenang bahkan semakin tenang. 

Makanan halal bukan sekadar zat atau jenis makanannya, tapi juga soal cara mendapatkannya. Bila diperoleh dengan cara halal maka itu modal penting yang menenangkan hati. Bila cara memperolehnya dengan cara yang haram alias curang maka ia bakal mengusik ketenangan hati bahkan diancam bakal masuk neraka. 

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah berupa wasiat beliau kepada sahabatnya, ka'ab bin 'Ujroh, "Wahai Ka'ab bin 'Ujroh, sesungguhnya tidak tumbuh daging yang berasal dari makanan yang haram, kecuali neraka lebih berhak untuknya." (HR. Tirmudzi).

Kedua, zikir kepada Allah. 

Berzikir adalah upaya paling sederhana bagi seorang hamba dalam mengingat dan mendekatkan diri dengam Allah. Zikir bisa dilakukan dengan mensyukuri semua anugerah dari Allah kepada dirinya. Dengan bersyukur maka Allah bakal menambah nikmat atas dirinya. Inilah yang membuat hatinya menjadi semakin tenang. 

Al-Quran mengajarkan kita untuk senantiasa berzikir, mengingat Allah siang dan malam. Dalam Surat Ar-Ra'du ayat 28 Allah berfirman,

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi damai."

Zikir adalah perlindungan bagi kita. Zikir akan mewariskan ketenangan dan keteduhan di dalam hati. Banyak orang tidak merasa damai alias gundah gulana, bukan karena tidak kaya harta tapi karena jauh dari Allah atau enggan zikir atau mengingat Allah. 

Ketiga, bersabar atas berbagai ujian hidup. 

Tak ada manusia yang bebas dari ujian. Kehadiran seseorang di dunia sendiri adalah ujian. Bila mampu diisi untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat maka dampaknya juga baik. Namun bila diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak baik maka dampaknya juga tidak baik. Mengisi kehidupan yang serba dan penuh ujian semacam itu perlu sabar yang maksimal. 

Dalam Surat al-Baqarah ayat 155-157 Allah berfirman, 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un." Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Dalam surat lain difirmankan oleh Allah, "Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya." (QS. al-Furqan ayat 75).

Ya kita perlu untuk memastikan makanan yang kita makan adalah makanan yang halal. Zat dan cara mendapatkannya mesti halal alias tidak haram atau subhat. Agar tubuh kita mendapatkan makanan yang pantas menurut Allah, bukan sekadar sesuai selera kita yang kadang tidak tepat.  

Sungguh, bila kehidupan ini ujian dan memang penuh ujian, maka kita juga mesti memastikan diri kita untuk selalu berzikir atau mengingat Allah. Sembari itu kita juga mesti terus bersyukur kepada Allah atas semua anugerah yang Ia berikan kepada kita selama ini. 

Kesabaran kita atas berbagai ujian kehidupan adalah energi terbaik membuat kita semakin tenang dalam menajalani kehidupan ini. Bahkan kita bisa semakin bersabar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan yang kita hadapi, apapun jenis dan bentuknya. 

Insyaa Allah bila tiga hal di atas kita mampu menjaganya dengan baik dan tidak kita langgar, maka percayalah Allah bakal menjaga kita dari ketidaktenangan hidup. Bahkan Allah memberi kita ketenangan hidup sesuai yang kita harapkan dan mohonkan kepada-Nya. Semoga saja begitu! (*)

* Judul tulisan
MENGGAPAI HIDUP TENANG 

Oleh: Syamsudin Kadir 
Penulis buku "Saatnya Menjemput Jodoh" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok