Inspirasi Dari ND0T dan Jurus Jitu Menulis Buku
Pada sambutannya Kak Azizah, selaku Penggiat dan Penggawa NDOT menyampaikan bahwa menulis adalah panggilan jiwa yang mestinya berdampak bagi penulis juga pembacanya. Karena itu, menurutnya, kita mesti berkolaborasi dan terus mengasah keterampilan menulis kita. "Rezeki itu bisa bertemu dan bergerak bersama orang-orang baik. Menulis adalah pekerjaan orang-orang asing. Sehingga penulis itu manusia asing. Waktunya selalu terisi untuk menyebar kebaikan. Bagi seorang penulis, yang paling berharga adalah waktu," ungkapnya.
Setiap orang tentu memiliki alasan tersendiri untuk menulis terutama menulis buku. Misalnya untuk mengabadikan rasa, mengikat ilmu dan informasi, memperkaya dan mempertajam wawasan, mengembangkan potensi atau minat-bakat diri, berbagi motivasi dan inspirasi, melanjutkan tradisi ulama dan tokoh dunia, kebutuhan karir: profesi dan akademik, memperpanjang usia, menjalankan perintah Allah, menambah stok amal jariyah, dan sebagainya.
Menulis buku artinya menantang dunia secara terbuka dengan gagasan jenial kita. Kita mesti percaya diri dan optimis bahwa buku yang kita karyakan dibaca dan memiliki dampak baik bagi banyak orang. Dengan menulis buku berarti seseorang menghidupkan zaman dengan ide terbaik dan inspiratif yang dimilikinya. Dengan menulis buku seseorang bisa menciptakan dunia dengan cara pandang sang penulis. Maknanya, bila kita menulis buku maka kita menciptakan kehidupan baru yang lebih baik dan inspiratif bagi diri juga orang lain.
Penulis juga memiliki tradisi unggul seperti baca, baca dan baca. Penulis juga harus memiliki fokus dan target, memiliki outline, aktif mencicil tulisan, langsung praktik menulis, mampu mengedit kecil-kecilan tulisannya, dan memiliki jaringan penerbitan sekaligus media publikasi. Penulis memiliki kegelisahan yang sangat manakala di setiap harinya hanya berdiam diri tanpa karya tulis. Penulis selalu terngiang untuk berkarya dan karyanya dibaca oleh banyak pembaca serta bermanfaat bagi banyak orang.
Ide dan sumber tulisan sangat banyak misalnya kejadian menarik di sekitar kita. Ada banyak kejadian yang kita lihat, informasi yang kita dengar dan peristiwa yang inspiratif. Semua itu menjadi sumber informasi yang dapat menjadi sumber ide untuk menulis terutama menulis buku. Untuk memudahkan aktivitas menulis, kita bisa menggunakan rumusan 5 W + 1 H (what, when, where, who, way dan how). Bila kita memiliki satu ide maka ide tersebut kita "preteli" dengan pertanyaan rumusan tersebut. Sehingga menjadi sebuah tulisan yang layak dipublikasi.
Menulis buku tentu memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Namun pada era ini berbagai sumber tulisan dapat kita peroleh secara gratis. Dari buku karya penulis lain hingga media massa juga media online. Semua itu adalah sumber inspirasi yang menarik dan lagi-lagi sebagian besarnya gratis dan bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Menulis buku pun bisa dilakoni oleh siapapun, terutama oleh anak-anak muda Indonesia, seperti pelajar, pemuda juga mahasiswa. Bila kita sungguh-sungguh maka kita bakal menggapai apa yang seharusnya kita karyakan, terutama dalam bentuk buku. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pemuda Negarawan"
Komentar
Posting Komentar