Spirit Literasi Dari SMAN 2 Kota Mataram


SMAN 2 Kota Mataram, NTB yang akrab disebut smanda memang bukan sekolah kaleng-kaleng di NTB. Sebab ia merupakan sekolah unggulan yang ditandai dengan prestasi sekaligus kegiatan kreatif dan bermanfaat. Baik yang dibuktikan dengan prestasi guru maupun para siswanya. Secara khusus, kegiatan literasi di sekolah ini tergolong tumbuh dan maju. Berita baiknya, hal ini didukung oleh kolaborasi yang baik antar kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru dan para siswa. 

Apa yang saya sampaikan di atas bukan isapan jempol belaka. Hal tersebut saya saksikan saat saya mendapat undangan sekaligus kesempatan untuk menjadi narasumber tunggal pada acara pelatihan kepenulisan bertema "Aku Menulis Maka Aku Ada" dan bedah buku "Pemuda Negarawan" pada Sabtu 25 Mei 2024 di sebuah aula di SMAN 2 Kota Mataram. Pada kesempatan ini saya diterima dengan baik dan para guru sekaligus siswa mengikuti acara dengan antusias. 


Pertama, penerimaan pimpinan sekolah. Pada saat saya memasuki lokasi acara saya sudah diterima dengan baik. Selain para guru, para siswa pun menerima kehadiran dengan antusias. Saat memberikan sambutan, Pak Lalu Iskandar, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas acara ini sekaligus kehadiran saya pada acara ini. "Pertama, kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Syamsudin Kadir atas kesediannya menjadi narasumber pada forum ini. Kedua, menulis adalah penentu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan bernegara. Ketiga, semua pendiri bangsa ini adalah penulis," ungkapnya. 

Kedua, antusias siswa mengikuti acara. Sejak awal sampai akhir acara siswa mengikuti secara seksama dan sangat aktif. Dua siswa yang didaulat menjadi pembaca acara pada acara 90 menit ini adalah duta literasi sekolah dari SMAN 2 Kota Mataram. Namanya Nabil Mulya Wardhana Kelas XI SAINTEK 1 dan Karen Olivia Situngkir Kelas XI SAINKES 1. Dari membuka acara, memoderasi diskusi dan menutup acara, keduanya menjalaninya dengan baik dan benar-benar membuat acara kali ini hidup. Cara mereka berkomunikasi menjadi bukti betapa literasi di sekolah kebanggaan masyarakat NTB ini benar-benar tumbuh dan maju. 


Ketiga, kolaborasi elemen di SMAN 2 Kota Mataram berlangsung baik. Pada saat memasuki lingkungan sekolah saya dikagetkan oleh sebuah taman yang berada tepat di depan pintu aula acara. Namanya Taman Literasi. Taman berukuran sekitar 10 x 10 meter ini terlihat indah dan asri. Di sini terdapat beberapa tempat duduk yang didesain dengan apik dan terdapat berbagai bunga yang terlihat hijau. Saya bisa membayangkan betapa asyiknya membaca buku, berdiskusi dan menyelesaikan tugas sekolah di tempat ini. 

Pada saat menyampaikan materi saya berbagi motivasi dan pengalaman di dunia kepenulisan selama ini. Termasuk secara sepintas mengulas isi buku "Pemuda Negarawan" yang terbit pada 10 November 2023 silam. Pertama, Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Pendirinya adalah orang-orang hebat. Selain diplomat ulung, mereka juga penulis ulung. Sehingga karya mereka bukan saja mewarnai Indonesia menjelang merdeka tapi juga setelah Indonesia merdeka. Indonesia yang kaya potensi alam butuh generasi cerdas yang berjiwa negarawan. Mereka memiliki kemampuan memimpin juga memiliki daya literasi yang tinggi. 


Kedua, menulis bisa dipelajari dan dilatih. Setiap kita pernah dan mengenal dunia kepenulisan sejak lama hingga kini. Sumber bacaan juga bertebaran di mana-mana, dari buku, media massa hingga media online termasuk website yang mempublikasi berbagai gagasan jenial tentang banyak hal. Pekerjaan kita sekarang adalah belajar dan melatih, sehingga keterampilan kita dalam menulis terasah dengan baik. Bila kita berniat, bertekad dan berkorban untuk belajar sekaligus melatih maka dengan sendirinya kita bisa menulis hingga menghasilkan karya tulis yang layak dibaca bahkan diburu pembaca. 

Ketiga, menulis butuh pembiasaan. Menulis adalah kata kerja yang mengharuskan kita bertindak atau melakukan aktivitas menulis itu sendiri. Untuk mencapai level penulis handal kita butuh pembiasaan. Teknisnya, tentukan fokus tulisan. Fokus tulisan biasanya sangat ditentukan oleh selera hati kita. Bila kita suka cerita pendek, puisi dan sajak maka kita bakal menulis cerita pendek, puisi dan sajak. Dan, bila kita suka pada artikel dan buku atau novel maka kita bakal menulis artikel dan buku atau novel. Bila kita memiliki target, misalnya, menulis setiap jam 2 pagi selama 5 menit, maka kita bakal terbiasa menulis pada jam yang sama di hari-hari selanjutnya. 

Apa yang saya saksikan dan berbagai pengalaman yang saya sampaikan di SMAN 2 Mataram merupakan motivasi sekaligus inspirasi tersendiri bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas tulisan saya, bahkan keakraban saya pada karya tulis dalam bentuk apapun. Semangat dan laju literasi di SMAN 2 Mataram menjadi penambah spirit literasi saya juga bagi siapapun di luar sana bahwa literasi bisa kita tekuni, terutama tradisi menulis. Siapapun kita, apapun latar belakang kita, sejatinya sangat mungkin menekuni tradisi menulis hingga menghasilkan karya tulis yang layak dibaca. 

Saya Layak menyampaikan terima kasih banyak kepada keluarga besar SMAN 2 Mataram, termasuk senior saya alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat,  Ibu Herlyana Hasyim, MA.TESOL selaku Kepala Perpustakaan SMAN 2 Mataram yang telah berkenan mengundang dan memberi saya kesempatan untuk berbagi motivasi dan pengalaman. Saya sangat yakin dan optimis bahwa kolaborasi semacam ini sangat berpengaruh pada dampak tradisi literasi pada kemajuan bangsa. Intinya, kita harus terus menjaga kekompakan dan kolaborasi sehingga tradisi literasi sekolah termasuk dengan menulis buku secara kolaboratif menjadi gerakan masal yang menghiasi bumi Pertiwi. Kita belajar kepada para pendiri bangsa yang jago berpidato sekaligus cakap menulis. Kita mulai menyalakan kembali semuanya dari SMAN 2 Mataram. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pemuda Negarawan" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah