Prof. Haedar dan Ide Indonesia Berkemajuan


"Selamat datang Prof. Dr. Haedar Nashir, Ketua Umum PP. Muhammadiyah, di Cirebon, Jawa Barat hari ini Sabtu 29 Juni 2024. Salam persyarikatan, salam kemajuan", begitu ungkapan bahagia yang layak saya ucapkan atas kehadiran Prof. Haedar pada acara Resepsi Milad ke-115 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon di komplek Masjid Teja Suar, Cirebon kali ini. 

Sebuah kebanggan bagi kami karena di tengah berbagai kesibukan sebagai Ketua Umum PP. Muhammadiyah dan dosen di berbagai perguruan tinggi, Prof. Haedar berkenan hadir berbagi gagasan dan inspirasi bagi keluarga besar persyarikatan dan simpatisan Muhammadiyah di Cirebon dan sekitarnya. Ini adalah momentum untuk mengokohkan kembali soliditas dan silaturahim bahkan gerak langkah sekaligus aksi sosial keluarga besar Muhammadiyah kini dan di masa yang akan datang. 

Bila menyebut nama Prof. Haedar, saya selalu terngiang dengan tradisi baca dan tulis yang digemari oleh sosok yang akrab dengan semua kalangan ini. Berbagai artikelnya yang dimuat di Suara Muhammadiyah sangat gurih dan renyah. Beliau sosok pimpinan yang sangat aktif mengisi halaman khusus pada Suara Muhammadiyah. Hal ini sangat wajar karena beliau adalah salah satu pimpinan di majalah tertua di Indonesia ini. Beliau juga aktif menulis dalam beragam tema untuk majalah yang kerap mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan ini. 

Berbagai buku dalam beragam tema yang sudah ditulis juga sangat bergizi dan enak untuk dinikmati. Cara penulisannya sederhana namun mengandung ide atau gagasan jenial dan besar. Satu hal lagi yang sangat menarik, beliau selalu punya gagasan dan perspektif bila menulis tentang isu tertentu. Selain ulasannya apik dan mendalam, beliau juga mampu menghadirkan tulisan yang mudah dipahami pembaca dan selalu bernafas keumatan dan kebangsaan. 

Selain dikenal sebagai guru bangsa, Prof. Haedar pun bisa dikatakan sebagai sosok negarawan autentik yang dimiliki Indonesia saat ini. Berbagai pemikirannya tentang keislaman dan keindonesiaan sangat mudah ditemukan di berbagai forum saat beliau didaulat menjadi narasumber. Ulasannya mencerminkan hari dan pikirannya selalu tergerak untuk menyumbang berbagai pikiran jenial untuk kemajuan bangsa. Tak satu pun  gagasan beliau yang memecah belah dan meruncing hubungan antar elemen keumatan dan kebangsaan.  

Hal ini mencerminkan beliau juga sebagai sosok literat yang handal. Membaca buku merupakan aktivitas rutin yang selalu beliau jaga. Menulis juga merupakan tradisi yang sangat melekat dengan sosok kelahiran Bandung, Jawa Barat, yang kini berdomisili di Jogjakarta ini. Sehingga dari tulisannya dalam bentuk artikel dan buku serta gagasannya dalam berbagai forum menandakan bahwa beliau benar-benar tokoh yang haus dan kaya akan ilmu pengetahuan. Cara berpikirnya selalu berbasis pada gagasan dan standar ilmiah yang sangat kokoh. 

Selama sedekade terakhir Muhammadiyah telah menghadirkan satu narasi inspiratif: Islam Berkemajuan. Narasi ini menggambarkan kesungguhan Muhammadiyah untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai Islam dengan berbasis pada sumber yang autentik, nalar yang jernih, dan sikap keberagamaan yang apik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kehidupan sosial. Muhammadiyah hendak menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menghendaki umatnya untuk cerdasz bermoral dan berkarya. Singkatnya, bermanfaat bagi banyak orang. 

Gagasan besar semacam itu telah banyak dielaborasi oleh Prof. Haedar di berbagai momentum, termasuk di berbagai tulisan beliau dalam beragam bentuknya seperti artikel dan buku. Semuanya bisa kita peroleh secara gratis juga di berbagai website termasuk Suara Muhammadiyah. Semoga silaturahim kali ini menghadirkan berbagai gagasan jenial dan langkah aplikatif yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Sungguh, Indonesia butuh Prof. Haedar. Salam persyarikatan dan Indonesia berkemajuan! (*) 


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Muhammadiyah; Ide, Narasi dan Karya" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah